SOLO-Bagi siswa SD memahami pendidikan literasi matematika dalam soal cerita tentu ada yang kesulitan. Hal tersebut karena pendekatan yang digunakan dengan paradigma ilmu matematika dan pengajaran matematika.
Menurut Guru Besar ilmu linguistik terapan Prof. Dr. Sumarwati perlunya paradigma ilmu bahasa untuk pendekatan pendidikan literasi matematika khususnya dalam soal cerita.
Prof. Sumarwati mengatakan dirinya telah meneliti tentang soal cerita matematika sejak tahun 2006 sampai tahun 2018 sehingga telah 12 tahun lamanya.
“Saya mendapatkan dana dari Dikti sebanyak lima kali. Dan mendapat dana selama dua tahun kemudian diperpanjang menjadi tiga tahun. Mungkin kajian saya dianggap penting sehingga mendapat perpanjangan waktu dalam pendanaan, ” kata Prof. Sumarwati seusai pengukuhan.
Sedangkan inspirasi meneliti soal cerita matematika diperoleh saat dirinya ujian S2 di UNY. Dimana ada salah satu penguji dari Fakultas Matematika yang mengatakan dapat dengan mudah mengerjakan soal berupa angka angka. Namun saat mengerjakan soal matematika yang menggunakan soal cerita sulit memahami. Sehingga dirinya tertarik untuk melakukan penelitian literasi matematika.
Harapannya siswa dapat terbantu dalam literasi matematika. Dengan memahami bahasa soal dapat mengerjakan dengan benar. Seperti diketahui dalam survey survey internasional soal yang diberikan kombinasi angka dan bahasa.
Pencapaian Guru Besar dalam pendidikan universitas merupakan strata tertinggi. Menurut Prof Sumarwati semua dosen bercita cita menjadi Guru Besar. Dirinya dalam mencapai Guru Besar mengalir saja.
“Ini merupakan awal saya untuk makin kerja keras karena namanya profesor dipercaya keilmuannya jadi harus mengembangkan ilmunya supaya bisa dimanfaatkan untuk bangsa dan negara, ” tandasnya.
Sementara Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH mengucapkan selamat kepada Guru Besar yang dikukuhkan.
Penambahan Guru Besar pada hari ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemberian mandat Pemerintah agar UNS bertransformasi menjadi perguruan tinggi yang otonom merupakan keputusan yang tepat. Target untuk memenuhi 10% jumlah Guru Besar sebagai salah satu amanat dan kontrak kinerja yang harus diwujudkan UNS sebagai PTNBH selangkah lagi bakal terpenuhi.
“Dengan pelantikan Guru Besar di UNS semakin memantapkan optimisme baru UNS untuk terus menerus meningkatkan produktifitas riset dan publikasi ilmiah para dosennya, baik tingkat nasional maupun internasional,”katanya.
Pada dasarnya, Publikasi sesungguhnya sebagai penjaga eksistensi akademik seorang ilmuwan. Seseorang akademisi yang produktif menghasilkan karya-karya mutakhir adalah teladan dalam dunia pendidikan tinggi dan karenanya layak memperoleh sebutan profesor.
Eksistensi seorang akademik diukur dari kualitas gagasan, pikiran dan ide yang diseminasi secara luas. Kekayaan publikasi yang dihasilkan oleh para dosen, pada akhirnya akan mengangkat derajat dan sekaligus meningkatkan indeks peringkat top dunia perguruan tingginya.
Prof. Dr. Sumarwati, M. Pd dikukuhkan sebagai Guru Besar bidang Ilmu Linguistik Terapan pada FKIP UNS oleh Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho, SH di Auditorium G.P.H Haryo Mataram UNS selasa (04/07/23) .
Prof. Dr. Sumarwati,M.Pd merupakan Guru Besar ke-68 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan ke-265 UNS. Prof. Sumarwati membacakan pidato inagurasi dengan judul Optimalisasi Peran Bahasa dalam Pendidikan Literasi Matematika Siswa Sekolah Dasar.
Dalam kesempatan tersebut juga dikukuhkan sebagai Guru Besar Prof. Dr. Mohammad Jamin, S.H., M.Hum. dari Fak. Hukum, Prof. Dr. Niken Silmi Surjandari, S.T., M.T. dari Fak. Teknik dan Prof.Dr. Sarwono, M.Sn., dari Fak. Seni Rupa dan Desain. []
