Penguatan Ideologi Pancasila Sebagai Upaya Mencegah Paham Radikal

Date:

GUNUNGKIDULGuna menangkal penyebaran paham radikalisme dan terorisme, penguatan ideologi Pancasila perlu ditingkatkan di semua komponen masyarakat Indonesia.

Hal itulah yang disampaikan oleh Joko Triharmanto alias Jack Harun saat diminta menjadi narasumber di acara Sosialisasi Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan Yang Mengarah pada Terorisme yang diselenggarkaan oleh Badan Kesbangpol DIY, Kamis (27/7/2023) di Balai Kalurahan Pacarejo, Kap. Semanu.

Menurutnya, ideologi Pancasila satu-satunya ideologi di negara Indonesia yang harus dipertahankan, dan bagaimana bisa menjaga kebhinekaan Indonesia, dalam bingkai ideologi Pancasila.

Mantan napiter Bom Bali I tersebut menjelaskan, penyebaran paham radikalisme dan terorisme di berbagai lini kehidupan, hingga kini masih menjadi persoalan yang harus diwaspadai bersama.

Dengan melibatkan berbagai komponen bangsa, terutama kalangan mahasiswa sebagai salah satu sasaran potensial paham radikalisme dan terorisme, pemahaman-pemahaman intoleransi  harus diluruskan.

Mahasiswa Pasca Sarjana UNS itu menambahkan bahwa dirinya dulu seorang yang yang tinggal di daerah pedesaan namun juga masih bisa terpapar.

“Ini menandakan bahwa pemahaman radikal itu saat ini bisa menyasar siapa saja tidak mengenal desa kota perempuan laki-laki tua ataupun muda,”katanya.

Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia telah mempersatukan bangsa, serta memelihara persatuan dan kesatuan bangsa.

“Karena di dalam lima sila terkandung nilai-nilai yang mampu mencegah dari paham radikal seperti sikap toleran, rasa empati, gotong royong,  musyawarah serta memupuk jiwa sosial,”tambahnya.

AKBP Sinungwati dari Polda DIY menyampaikan tentang Strategi Polmas dalam pencegahan esktrimisme berbasis kekerasan dengan pendekatan resolusi konflik berkemanusiaan.

Peran tokoh masyarakat, agama dan daerah sangat diperlukan dalam membangun kesadaran dan memberikan arahan tauladan dalam kehidupan yang penuh keharmonisan dan toleransi.

Ini dilakukan sebagai upaya untuk mencegah berkembangnya paham radikalisme.

Sementara itu peran masyarakat sendiri juga sangat diperlukan dengan bentuk kepedulian dan deteksi dini dan terus berkoordinasi dengan aparat setempat.

Dr Kholid Zulfa dari FKUB DIY yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa perlunya menjaga ibu pertiwi karena Indonesia merupakan negara yang mempunyai kekayaan SDA dan wilayah yang luas.

Jika kerukunan tidak dirajut bukan tidak mungkin maka perpecahan akan terjadi dan kita yang akan rugi sendiri.

Ketua DPRD DIY Nuryadi yang rencana juga menjadi pembicara berhalangan hadir dan diwakilkan oleh staf ahli. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Pilkada Usai, Ini Harapan Insan Wisata kepada Pemimpin Baru

GUNUNGKIDUL-Pilkada berlalu, sebentar lagi masyarakat siap untuk menyambut pemimpin...

Hasil Tabulasi PKS, Respati-Astrid Peroleh 60,43%

SOLO-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Kota Solo, Daryono,...

Wapres Gibran Nyoblos di TPS 018 Manahan Solo

SOLO-Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka juga telah menggunakan...

Pakta Integritas Cawali dan Cawawali Surakarta dengan MUI, Berikut Isinya

SOLO-Pilkada Kota Surakarta 2024 sudah memasuki hari tenang, tepatnya...