WONOGIRI-Akibat musim kemarau, bencana kekeringan melanda sebagian wilayah di Wonogiri. Setiap tahun, sebagian warga di sejumlah wilayah terdampak di pelosok Wonogiri, mengalami kekeringan dan krisis air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih setiap harinya, mereka terpaksa membeli air bersih yang dijual oleh tangki-tangki swasta.
Tim Zona Wakaf Sahabat Quran segera merespon dengan cepat untuk menyalurkan bantuan air bersih. Pada Hari Rabu-Jumat (26-28/7/2023), sebanyak 105 ribu liter air bersih telah didistribusikan ke 3 titik meliputi Desa Paranggupito Kecamatan Paranggupito, Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri, Desa Tlogosari, Kecamatan Giritontro.
“Selama 3 hari tim kami berupaya menyalurkan bantuan air bersih ke wilayah terdampak kekeringan di Wonogiri, Zona Wakaf berikhtiar untuk merespons fenomena bencana kekeringan ini, semoga bisa makin meluas manfaatnya dan berlanjut”, ujar Dani Maulana, Koordinator Tim Zona Wakaf Sahabat Quran, Sabtu (29/7/2023).
Terpaksa Jual Hewan Ternak
Bahkan di wilayah Paranggupito sejumlah warga yang terpaksa menjual hewan ternaknya seperti kambing demi mendapatkan pasokan air bersih, dan kondisi ini terus terjadi selama puluhan tahun selama musim kemarau.
“Kalau musim kemarau gini, cari air susah untuk minum, kami bahkan bisa jual hewan ternak untuk beli air,”tutur Rinto salah seorang warga dusun setro-ngasem Desa Paranggupito”
Hal ini juga dibenarkan Ketua RT .01 Dusun Ngasem Tuladi yang mengatakan bahwa seingat beliau sejak tahun 1998 saat harga satu tangki air masih Rp 90 ribu hingga sekarang Rp 160 ribu (2023) desanya setiap tahun menjadi langganan bencana kekeringan dan krisis air bersih.
“Di Dusun Ngasem ini kekeringan sudah menjadi langganan setiap tahunnya, kita beli air satu tangki Rp 160 ribu dari hasil jual ternak kambing atau hasil dari apa saja lainya,” pungkasnya.
Berdasarkan Data BPBD Wonogiri bulan Juni 2023 setidaknya ada 36 desa di 7 kecamatan yang terdampak kekeringan di musim kemarau tahun 2023 ini meliputi Eromoko, Paranggupito, Pracimantoro, Giritontro, Manyaran, Nguntoronadi, Giriwoyo.
Program Pipanisasi dan Sumur Bor
Menurut Dani Maulana, program bantuan air bersih merupakan bentuk solidaritas Zona Wakaf Sahabat Quran dalam misi kemanusiaan untuk wilayah terdampak bencana kekeringan
“Kami mempunyai harapan besar, kedepannya Zona Wakaf bisa memberikan solusi agar masyarakat di daerah rawan kekeringan tidak kekurangan air bersih yaitu dengan pembangunan sumur bor di Selogiri dan wakaf pipanisasi yang akan diinisiasi Zona Wakaf di Paranggupito,” jelasnya.
Adapun dalam rangka keberlanjutan program bantuan untuk solusi kekeringan di area Kepatihan Kecamatan Selogiri, Zona Wakaf akan menjalankan program wakaf sumur bor untuk santri pondok pesantren Sahabat Quran dan Warga Desa Kepatihan, Kecamatan Selogiri.
Sementara itu program wakaf pipanisasi 4 kilometer dari sumur bor melintasi perbukitan akan diupayakan untuk mengatasi kekeringan puluhan tahun di 4 Dusun di Desa Paranggupito, Wonogiri. Adapun kebutuhan di Desa Paranggupito mencakup instalasi kelistrikan penunjang, tandon (penampungan air desa), dan pipanisasi sepanjang 4 kilometer
“Mudah-mudahan lewat Zona Wakaf, sumur bor yang terbengkalai selama 3 tahun ini bisa berlanjut untuk pipanisasi 4 kilometer ini, ke 4 dusun, yakni Sawit, Setro, Ngasem, Parang”, ujar Kepala Dusun Setro-Ngasem, Sukiman, Jumat (28/7/2023). []