SOLO-Walikota Solo Respati Achmad Ardianto menghadiri peresmian hibah satu set lengkap mesin produksi industri dan peluncuran Program Keahlian Smart Manufacturing & Electric Vehicle di SMK Katolik Mikael, Jumat (4/7/2025) pagi. Kehadiran orang nomor satu di Kota Bengawan itu menandai kolaborasi strategis antara dunia pendidikan vokasi dan sektor industri.
“Ini bukti pentingnya sinergi pendidikan vokasi dan dunia kerja agar lulusan SMK benar-benar siap bersaing di industri,” tegas Respati Ardi di hadapan guru, siswa, orang tua, dan mitra industri.
Pemkot Solo, lanjutnya, tengah mengonsolidasikan program Rumah Siap Kerja—pusat layanan karier yang menargetkan setiap lulusan SMK memperoleh pekerjaan layak dalam enam bulan setelah lulus.
“Sudah sangat tepat orang tua menyekolahkan anaknya di jalur vokasi,”ungkapnya.
Respati menekankan bahwa pada 2030 Indonesia memasuki bonus demografi; lapangan kerja akan super-kompetitif jika tidak diantisipasi. Dua pekan sebelumnya, Pemkot meneken Sister City dengan Kota Xi’an, Tiongkok, plus Sister School dengan CIAN Vocational University of Automobile, guna menyiapkan tenaga ahli kendaraan listrik. Kerja sama serupa kini dijajaki dengan mitra di Singapura. Kurikulum baru di SMK Mikael sudah memasukkan modul battery management system dan power electronics.
Respati menargetkan dalam tiga tahun Solo diumumkan sebagai kota vokasi pertama di Indonesia. Ia mengundang SMK negeri maupun swasta berkoordinasi dengan Pemkot untuk merancang peta jalan yang “membumi, membangun karakter, dan tetap modern.
“Percayalah, sepuluh tahun setelah lulus, kalian yang serius menekuni keahlian akan lebih sejahtera daripada banyak pegawai sipil. Kalian sudah on the track—tetaplah disiplin, raih ilmu, dan bangun optimisme,”tambahnya.
Dengan hibah mesin dan program keahlian baru ini, SMK Mikael diharapkan menjadi pionir transformasi pendidikan kejuruan di Solo sekaligus pendorong visi Pemkot menjadikan Solo sebagai pusat vokasi. []



