SOLO-Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo dari Fraksi Partai Keadilan sejahtera (FPKS) Sugeng Riyanto baru saja menyelesaikan agenda Reses Masa Sidang Pertama Tahun 2025-2026 di dua titik daerah pemilihannya, yaitu Kelurahan Jebres dan Pucangsawit. Reses kali ini mengambil tema “Penguatan SDM Unggul dan Jejaring Komunitas untuk Pariwisata dan Ekonomi Inklusif”.
Dalam pertemuan dengan warga, Sugeng Riyanto, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD (bidang Pendidikan, Sosial, dan Kesehatan), menerima banyak aspirasi yang mendesak.
Aspirasi utama yang mengemuka adalah terkait percepatan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Surakarta. Orang tua/wali murid menyampaikan harapan agar anak-anak mereka segera dapat menikmati layanan program MBG, mengingat saat ini cakupannya di Solo baru melayani sekitar 30% anak usia sekolah.
Menindaklanjuti masukan tersebut, dalam monentum rapat Banggar membahas APBD 2026 pada Senin, 17 November 2025 Sugeng Riyanto menyelipkan secara khusus saran dan masukan kepada Sekda yang sekaligus merupakan Ketua Satgas MBG Kota Solo.
Dalam talaah dan analisa setelah dialog dengan beberapa pihak, Sugeng menilai belum terpenuhinya jumlah ideal dapur di Solo sejumlah 64 buah, dikarenakan para mitra kesulitan mencari lokasi yang strategis dan harga sewanya terjangkau. Mengingat sewa lahan dan apalagi sewa gedung di Solo relatif tidak murah.
Untuk mengatasi hambatan tersebut, Sugeng mengajukan usulan strategis, yaitu pemanfaatan lahan beberapa sekolah yang sudah tidak terpakai akibat dampak regrouping. Termasuk juga aset-aset Pemkot lainnya yang secara proyeksi pemanfaatan belum teragendakan, agar juga bisa dimanfaatkan sebagai dapur MBG. Pemanfaatan aset Pemkot yang menganggur ini dinilai sebagai solusi cepat dan efisien untuk menyediakan lokasi Dapur MBG.
Aset-aset tersebut dapat dikerjasamakan dengan model sewa. Tiga keuntungan yg di dapatkan, satu, percepatan ketersediaan dapur segera teratasi, kedua, para siswa segera bisa dilayani dan mendapatkan manfaat dari program MBG, dan ketiga, Pemkot mendapatkan income dari sewa tempat tersebut sebagai PAD.
Usulan ini mendapat tanggapan positif dari Ketua Satgas pelaksana MBG. Dengan solusi pemanfaatan lahan regrouping sekolah, diharapkan dapat membantu mempercepat pelaksanaan dan perluasan cakupan program Makan Bergizi Gratis bagi anak-anak di Kota Surakarta. []



