JAKARTA-Saat ini negara Indonesia khususnya pulau Sumatera sedang dilanda berbagai bencana alam. Mulai dari longsor hingga banjir yang merendam beberapa daerah bahkan hingga menghilangkan empat kampung di Aceh.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum MUI, KH Cholil Nafis mengungkapkan bahwa bencana ini hendaknya dijadikan muhasabah oleh semua rakyat Indonesia. Dia mengatakan bahwa dalam perspektif Islam, bencana alam yang dijatuhkan kepada suatu wilayah bukanlah bentuk kemurkaan Allah SWT, tetapi juga bukan hal yang tanpa sebab.
“Tentunya jika kita ingin mengukur apakah ini murka Allah atau bukan maka kembali kepada kita. Jika musibah ini terjadi karena kita berbuat haram, berbuat salah maka mungkin ini sebagai teguran dari Allah. Tapi jika kita sudah taat dan baik dan kemudian dapat musibah, maka itu adalah ujian kita untuk mendapatkan nilai dan tentu tingkatan maqam yang lebih tinggi dihadapan Allah SWT,” ungkap Kiai Cholil, Selasa (02/12/25) di Kantor MUI Pusat, Menteng, Jakarta.
Dengan beberapa bencana alam yang saat ini terjadi di Indonesia, Majelis Ulama Indonesia mengajak seluruh umat untuk dapat mendoakan kebaikan bagi negara ini, mempererat ukhuwah dan memprioritaskan saling menolong antar sesama.
Tidak hanya itu, Kiai Cholil juga menjelaskan bahwa para korban bencana alam yang meninggal dalam kejadian tersebut tergolong meninggal dalam keadaan syahid.
“MUI mendoakan mudah-mudahan Allah SWT menjadikan musibah ini sebagai rahmat untuk menambah iman, menambah kesatuan tolong menolong diantara kita dan tentunya yang terkena musibah dari Allah SWT diberikan kesabaran diberikan kehidupan didunia yang lebih baik,” ujarnya.
“Selain itu, yang menjadi korban mudah-mudahan diampuni oleh Allah SWT dan tentu korban adalah orang-orang yang syahid,” imbuhnya menjelaskan.
Disamping itu, Kiai Cholil juga menekankan bahwa bencana alam yang terjadi pada hari ini merupakan konsekuensi dari apa yang telah dilakukan oleh manusia selama ini. Dia menyoroti terkait kondisi hutan Indonesia yang saat perlahan mulai gundul.
Diketahui, banjir yang terjadi di pulau Sumatera sangat menarik perhatian. Pasalnya, dalam bencana tersebut bukan hanya air yang mengalir deras ke pemukiman warga, tetapi juga disertai oleh gelondongan kayu besar yang diindikasikan merupakan bekas penebangan hutan.
“Tentu buat kita musibah ini menjadi muhasabah, pasti ada hukum alam. Baik berkenaan dengan penebangan, maupun kondisi hutan. Allah SWT memberikan li kulli syaiin sabab, semua ada sebab dan akibatnya,” tuturnya. []



