SUKOHARJO – KPU Sukoharjo mengadakan kegiatan pengundian nomor urut peserta Pilkada 2020 yang diikuti dua bakal calon bupati dan wakil bupati digelar di Hotel Tosan, Solo Baru, Kecamatan Grogol, Kamis (24/9/2020). Kegiatan digelar dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan penyebaran virus corona secara ketat.
Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Etik Suryani-Agus Santosa (EA) mendapat nomor urut 1 dan Joko Santosa-Wiwaha Aji Santoso (Joswi) nomor urut 2.
Kegiatan diawali oleh KPU Sukoharjo dengan melakukan pengundian untuk menentukan pasangan siapa yang lebih dahulu mengambil nomor undian pertama. Sistem tersebut dijalankan oleh dua bakal calon bupati dan wakil bupati secara bergantian.
Pada pelaksanaan pengundian nomor urut ini KPU Sukoharjo mengacu pada PKPU Nomor 10 Tahun 2020 terkait aturan mengenai undangan. Sebelum kegiatan pengundian nomor urut digelar, KPU Sukoharjo menerima PKPU Nomor 12 Tahun 2020 pada Kamis (24/9/2020) sekitar pukul 01.00 WIB. PKPU tersebut terkait mengatur peserta rapat pleno pengundian nomor urut hanya paslon, Liaison Officer (LO), dan dua Bawaslu.
“Meski acara agak terlambat karena harus koordinasi dulu, alhamdullilah semua pihak bisa menerima sehingga acara bisa digelar dan berjalan lancar,” ujar Ketua KPU Nuril Huda, Kamis (24/9/2020).
Soal teknis pengundian, Nuril mengaku diawali pengundian untuk menentukan siapa pasangan yang pertama kali mengambil nomor urut. Untuk undian pertama, KPU menyiapkan 10 nomor dalam toples dan kesempatan itu diambil oleh calon wakil bupati. Karena paslon Joswi hadir pertama maka mendapatkan kesempatan mengambil pertama kali. Wiwaha Aji Santosa mendapatkan nomor 6 sedangkan Agus Santosa mendapat nomor 1.
Karena pasangan EA mendapat nomor 1 dalam undian pertama maka berhak mengambil undian nomor urut pertama kali. Untuk undian nomor urut, KPU hanya menyiapkan dua nomor dan kesempatan pertama mengambil terlebih dahulu adalah pasangan EA. Nah, dalam undian nomor urut yang diambil oleh Etik Suryani, pasangan EA mendapatkan nomor 1 dan Joswi mendapat nomor 2.
“Setelah pengundian ini langsung kami umumkan pada masyarakat selama dua hari. Setelah itu dilanjutkan dengan masa kampanye mulai 26 September hari pertama kampanye diisi dengan dekralasi kampanye damai,” jelas Nuril.