SOLO – Konflik Kraton Kasunanan Surakarta kembali memanas. Kali ini Gusti Moertiyah Wandansari atau Gusti Moeng dan Gusti Timoer dan penari kraton terkunci di dalam Kraton. Mereka terkunci sejak, Kamis (11/2/2021) malam saat akan menemui Ketua BPK yang datang ke Kraton.
Saat itu Gusti Moertiyah dan Gusti Timoer masuk dari pintu depan Kraton setelah masuk ke dalam pintu langsung dikunci dan tamu dari BPK langsung diarahkan ke arah barat kemudian pintu tersebut dikunci. Gusti Moertiyah dan Gusti Timoer pun tidak bisa mengikuti tamu dari BPK dan tidak bisa keluar kraton hingga saat ini.
Menurut Kanjeng Wirabhumi suami Gusti Moertiyah mereka berdua terkunci di kraton dan saat ini berada di Keputren. Saat malam hari dua Gusti tersebut akan dikirim makanan tidak dibukakan pintu namun malah pihak kraton mendatangkan Brimob ke keraton.
Jumat dan Sabtu siang abdi dalem pun berusaha mengirim makanan kepada dua Gusti itu di Kraton namun tidak dibukakan pintu. Mereka akhirnya lewat ke sebelah barat Sasono Putro yang merupakan tempat tinggal Raja PB XIII, namun tidak dibukakan pintu juga.
Dua Gusti yang berada di dalam kraton pun makan seadanya. Seperti kue kering yang dimiliki oleh abdi dalem yang berada di Keputren. Serta memasak daun singkong yang tumbuh di dalam Kraton. Mereka memasak pakai tungku karena listrik dimatikan dan gas elpiji diambil.
Kanjeng Wirabhumi mengatakan sudah 4 tahun konflik berjalan tanpa penyelesaian. Dia berharap dengan adanya Kapolri yang baru dan pendekatan yang humanis dapat menyelesaikan konflik keraton antara raja dengan adik-adiknya.
Dia berharap polisi yang menjaga keraton ditugaskan sebagaimana mestinya tidak menutup pintu keraton yang memutus akses kerabat keraton, masyarakat, mahasiswa, peneliti dengan pihak keraton.
“Polisi hendaknya ditugaskan agar dapat membuka aksebilitas keluarga besar kraton, bukan sebagai penghalang,” ujarnya.
baca: Pandemi Tak Surutkan Guru dan Santri SMP Dimsa Raih Prestasi
Kanjeng Wirabhumi pun akan meminta pemerintah dari yang paling bawah seperti Rt, Rw, Kelurahan agar dapat mengirimkan makanan untuk kedua Gusti yang terkunci. Bila tidak dapat maka akan meminta bantuan pihak kepolisian.
Peristiwa kerabat kraton yang terkunci di dalam kraton tidak hanya sekali ini saja. Sebelumnya Gusti Timoer yang merupakan anak Raja PB XIII dan berseteru dengan ayahnya sendiri sudah terkunci. Kali ini dia terkunci di dalam keraton untuk yang kedua kalinya.
Seperti diketahui Raja PB XIII berseteru dengan adik-adiknya sendiri sejak 4 tahun lalu. Adik-adiknya tidak dilibatkan dalam pemerintahan Kraton Surakarta seperti sebelumnya.