SOLO – Area penataan lanjutan koridor Jenderal Sudirman akan menjadi titik macet saat arus mudik Lebaran mendatang. Pemkot Surakarta memberikan perhatian lebih dan mengambil antisipasi sejak dini akan potensi kemacetan di kawasan itu.
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Ari Wibowo mengatakan penataan tahap kedua koridor menjadikan wilayah seputaran Gladag rawan macet. “Ini jadi catatan bagi kami, karena proyek itu sudah dimulai kembali,” kata dia, Rabu (15/5).
Kepadatan di kawasan Jenderal Sudirman itu dipicu penyempitan ruas jalan, serta meningkatnya jumlah kendaraan yang melintasi pusat Kota Solo menjelang Lebaran.
“Kami sudah mengimbau pelaksana proyek agar tidak mengubah skema pengerjaan sebelum selesainya arus mudik dan balik Lebaran. Batas-batasnya sudah ada, sehingga jangan sampai ada perubahan skenario.”
Kasi Manajemen Rekayasa Lalu Lintas Dishub Mudo Prayitno sudah menyiapkan sejumlah antisipasi kemacetan di lokasi penataan koridor. Pemasangan rambu pendahulu petunjuk jurusan (RPPJ) di sejumlah ruas jalan yang terhubung dengan koridor Jenderal Sudirman, menjadi salah satu upaya mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di kawasan tersebut.
“Petugas juga akan diterjunkan selama H-7 hingga H+7 Lebaran. Selain itu intervensi akan kami maksimalkan melalui alat pemberi isyarat lalu lintas (Apill),” kata Mudo.
Selama ini, kata dia, koridor Jensud menjadi titik kepadatan kendaraan dan langganan macet. “Kawasan pusat-pusat perekonomian juga kami antisipasi. Yang jelas setiap Lebaran kepadatan kendaraan selalu muncul di pertokoan Jalan Slamet Riyadi, Pusat Grosir Solo (PGS), Beteng Trade Center (BTC) dan Pasar Klewer,” katanya. []
sumber: suara merdeka