SOLO – Pegadaian Solo menjadi salah instansi yang ditunjuk Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo untuk melayani penukaran uang baru menjelang Lebaran ini.
Sepanjang Ramadan ini tercatat sudah dua kali Pegadaian Solo membuka layanan penukaran uang baru, yakni pada Selasa (14/5/2019) dan Kamis (16/5/2019). Masih ada tiga kali lagi jadwal untuk Pegadaian membuka layanan ini yakni pada Sabtu (18/5/2019), Selasa (21/5/2019), dan Kamis (23/5/2019).
Antusiasme masyarakat dalam menukar uang baru untuk keperluan Lebaran terbilang tinggi di Pegadaian Solo. Stok uang baru yang bisa ditukar warga langsung habis meski layanannya baru dibuka seiring waktu operasional kantor, yakni pukul 08.00 WIB.
Pemimpin Cabang Pegadaian Purwotomo, Solo, Tri Bambang Sulistyo, mengatakan kantornya membuka pelayanan penukaran uang sebanyak lima kali selama periode Ramadan dan Lebaran 2019.
“Kami baru buka, masyarakat sudah banyak yang antre hendak menukarkan uang. Pelayanan kami buka mulai pukul 08.00 WIB dan jatah uang baru sudah habis hanya dalam waktu kurang dari tiga jam,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (16/5/2019).
Tri menambahkan di Solo ada dua kantor Pegadaian yang melayani penukaran uang, yakni cabang Purwotomo dan Cokronegaran. Sementara di luar Solo juga dilakukan di Pegadaian kantor wilayah Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, Boyolali, dan Karanganyar.
Di sisi lain, masyarakat yang hendak menukar uang tinggal membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan mengambil nomor antrean. Dalam hal ini tak hanya nasabah Pegadaian yang diperbolehkan, tetapi juga masyarakat umum.
Selain itu, warga hanya diperkenankan menukarkan uang maksimal dalam sehari Rp4,4 juta sesuai ketentuan Bank Indonesia.
“Lebaran tahun ini masing-masing outlet Pegadaian mendapat jatah uang baru Rp130 juta per hari. Ini merupakan tahun kedua Pegadaian melayani penukaran uang untuk Lebaran,” imbuhnya.
Nominal ini lebih tinggi daripada Lebaran tahun lalu, yakni sebesar Rp110 juta per hari. Kenaikan ini untuk memfasilitasi animo masyarakat yang semakin tinggi untuk menukarkan uang baru.
Di samping itu, ini juga memberi edukasi kepada warga agar menukar uang secara legal dan tidak sembarangan di pinggir jalan. Sebelumnya Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo berharap pola penukaran uang yang dijalankan saat ini memudahkan masyarakat mendapatkan layanan penukaran uang.
Kepala Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi, Kantor Perwakilan BI Solo, Taufik Amrozy, mengatakan Estimasi Kebutuhan Uang (EKU) selama Ramadan dan Lebaran tahun ini Rp5,4 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Menurut data, EKU tersebut terus meningkat setiap tahunnya. Terkait pelayanan penukaran uang, Taufik mengatakan saat ini sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
“Tiga tahun lalu masih ada antrean panjang. Sekarang sudah tidak terjadi. Logis saja karena setiap tahun lokasinya terus kami tambah. Harapanya dengan semakin banyak lokasi semakin memudahkan masyarakat. Tidak perlu berjubel, tidak perlu [menukar] yang tidak jelas di pinggir jalan,” katanya.
Seperti diketahui, tahun ini penukaran uang dilayani di kantor bank, Pegadaian, BPR, BPRS, maupun Kantor Pos. Selain itu, juga dilayani di mobil kas keliling. Dia berharap dengan pola-pola penukaran uang yang dilakukan saat ini bisa meminimalkan perilaku ilegal penjualan kembali uang baru tersebut. []
sumber: solopos