SOLO – Media sosial merupakan sarana efektif untuk menyampaikan semua gagasan atau pemikiran, namun yang terjadi konten yang disampaikan sebagian besar merupakan tema negatif atau bersifat hura-hura semata.
Berangkat dari persoalan ini Lajnah Dakwah bekerjasama dengan Lajnah Muslimah mengadakan pelatihan How To Be Content Creator bersama Ranu Muda dan Cak Ron tim media DSKS di Markaz DSKS, Ahad (3/7/2022).
Ranu Muda yang menjadi pemeteri pertama lebih membahas tentang motivasi untuk membuat konten positif hal ini dilakukan untuk menandingi banjirnya konten saat ini yang kurang bermanfaat.
Selain itu Ranu juga membahas tentang cara menulis yang baik. Mulai dari pemilihan diksi, menulis judul hingga tahapan mewawancarai narasumber.
“Dengan memahami teori jurnalistik maka seorang conten creator akan memahami dasar penulisan dan etika dalam membuat video,” ujarnya.
Sementara itu Cak Ron lebih menitik beratkan pada teknik pengambilan video. Seperti mengenal alat rekam, komposisi perekaman narasumber hingga proses editing.
“Melalui materi yang praktis dan sederhana dengan memanfaatkan smart phone maka peserta diharapkan mampu membuat konten yang baik dan berani berkarya,” ungkapnya.
Jika seseorang akan menjadi conten creaotor menunggu alat yang sempurna maka tidak akan berkarya dengan mengguankan alat yang sederhana maka seseorang mamppu membuat sebuah konten positif yang mampu bermanfaat bagi orang lain.
“Dengan adanya praktik secara berkelompok maka peserta mampu berinterikasi dalam satu tim seperti yang terjadi pada sebuah perusahaan media saat ini,” tuturnya.
Salah satu peserta, Aziz, mengungkapkan rasa puasnya terkiat pelatihan yang diselenggarakan di Markaz DSKS ini.
baca: Baity Kuttabi Selenggarakan Acara Asyiknya Bangun Subuh
“Kegiatan ini sangat membantu bagi yang ingin mengetahui seluk beluk editing. Saya juga mempunyai chanel youtube maka sangat bermanfaat sekali,” katanya.
Selain mendapatkan teori para peserta juga mendapatkan materi praktek ke lapangan seperti melakukan wawancara dan merekam video dengan beberapa narasumber seperti penjual warung makan, takmir masjid dan profesi lainnya.
Peserta pelatihan juga mendapatkan meteri cara mengedit video dari yang belum bisa hingga mampu membuat satu video utuh. []