SUKOHARJO– Sosialisasi Non Perda yang mengangkat tema,”Melanjutkan Perjuangan Pahlawan di Era Digital”, digelar di Hotel Sarila Sukoharjo, Kamis (11/8). Menghadirkan dua narasumber yaitu Quatly Alkatiri selaku Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah dan Rosnendya Yudha Wiguna selaku pegiat komunitas Literasi Cantrik.
Quatly dalam pemaparannya menyampaikan perjuangan yang dilakukan para pahlawan dahulu dapat dilakukan dengan berbagai bentuk. Mulai dari mengibarkan semangat nasionalisme kepada rakyat Indonesia untuk mengusir pejajah hingga melakukan perlawanan fisik kepada para penjajah di seluruh daerah Indonesia.
Selain itu para pahlwanan melakukan perjuangan melalui media pers dengan membuat tulisan atau berita dengan teknologi yang ada pada zaman itu untuk membangkitkan semangat perjuangan dan melalui organisasi untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia melalui dunia internasional.
“Era digital adalah suatu zaman dimana seluruh kegiatan yang mendukung kehidupan sudah dipermudah dengan adanya teknologi yang canggih. Era digital hadir untuk menjadikan teknologi lebih modern dan juga lebih praktis,”katanya Kamis (11/8).
Perkembangan di era digital pun terus berjalan dengan cepat dan tidak bisa dihentikan oleh manusia. Tentunya hal tersebut akan menimbulkan berbagai dampak positif dan negatif.
Seluruh masyarakat Indonesia, terutama generasi muda, mempunyai peluang untuk menjadi pahlawan di masa kini. Ditambah, hal ini juga sudah merupakan kewajiban generasi muda dalam rangka melanjutkan perjuangan para pahlawan terdahulu.
“Khususnya bagi generasi muda untuk tampil sebagai pahlawan milenial, yang berbakti bagi nusa dan bangsa. Pengorbanan nyawa, gelora anti penjajahan, dan semangat persatuan yang digaungkan para pejuang kemerdekaan di medan pertempuran seharusnya menjadi pemicu semangat perjuangan generasi masa kini,”tambahnya.
Menjadi pahlawan di masa sekarang tidak sama dengan yang dilakukan para pahlawan terdahulu.
Quatly menyampaikan beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan adalah mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang positif dan menghindari yang negatif, saling menghargai dan bertoleransi dalam setiap perbedaan, mengamalkan isi-isi pancasila, menjadi manusia yang tertib, mencintai produk lokal, melestarikan budaya bangsa, berprestasi, jujur, dan masih banyak lagi.
Selain itu, kita hanya perlu ikhtiar dalam meningkatkan kemampuan diri dan memperbaiki moral. Dengan demikian, secara tidak sadar kita sudah berjuang layaknya seorang pahlawan.
“Era digital dikenal dengan perkembangan teknologinya. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat kita lakukan juga untuk menjadi pahlawan di era digital adalah dengan memanfaatkan teknologi yang ada pada era digital ini untuk memajukan dan meningkatkan kualitas bangsa baik pada bidang ekonomi, pendidikan, dan lain-lain,”katanya.
Beberapa cara memanfaatkan teknologi di berbagai bidang untuk memajukan bangsa Quatly membaginya pada beberapa bidang.
Pada bidang ekonomi, kita bisa memenfaatkan perangkat elektronik untuk melakukan kegiatan transaksi, jual beli, dan bisnis yang sering disebut dengan E-Bussiness. Pemunculan E-Bussiness dapat menciptakan peluang yang sangat menguntungkan.
Selanjutnya pada bidang Pendidikan. Menteri Kemendikbud menyatakan jika pembelajaran berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) memiliki prospek yang baik karena sampai kapanpun manusia membutuhkan teknologi untuk proses belajarnya.
baca: Guru Penggerak UKS Kampanye Sekolah Sehat
Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang lebih canggih. Pembangunan jalan dan fasilitas umum dapat menggunakan teknologi yang lebih mutakhir sehingga bisa menghasilkan kualitas yang lebih bagus.
Memanfaatkan media sosial sebagai tempat untuk meningkatkan produktivitas dan kreativitas.
“Pahlawan di era digital seperti sekarang ini bukan hanya sekadar orang yang membela negara untuk merebut kemerdekaan. Lebih dari itu, arti pahlawan masa kini jauh lebih luas. Karena bagi generasi masa kini permasalahan yang dihadapi jauh lebih luas, ” pungkasnya mengutip John Riady. []