KLATEN– Tak mudah merawat bangsa ini meski sudah merdeka tantangan demi tantangan silih berganti menerpa bangsa ini . Mulai dari korupsi, ekonomi, tenaga kerja hingga narkoba ataupun rusaknya moral anak bangksa.
“Rilis Survey Penilaian Integritas (SPI) tahun 2021 menunjukkan bahwa menurut KPK, korupsi terjadi secara massif dan sudah menjadi sistem dalam tata kelola pemerintahan RI,” ujar Quatly Alkatiri, Sabtu (20/8).
Penegakan hukum di Indonesia masih tebang pilih. Hal itu diungkapkan oleh Presiden Asosiasi Auditor Hukum Indonesia (Asahi) Qomaruddin. Ia menyatakan, hukum di Indonesia belum bersandarkan pada nilai-nilai keadilan dan persamaan perlakuan dihadapan hukum sebagaimana adagium yang berkembang di masyarakat. Saat ini, ia menilai bahwa hukum hanya tajam ke bawah tumpul ke atas.
Selain masalah korupsi, tantangan pada sektor ekonomi dan tenaga kerja juga mendera bangsa Indonesia.
“Di Indonesia, 9,8% populasinya hidup di bawah garis kemiskinan nasional 2020. Pada Maret 2020, jumlah angka penduduk miskin kembali meningkat sejak pandemi Covid-19, mewabah di Indonesia. Jumlahnya mencapai 26,42 juta orang, dan diprediksikan akan terus meningkat,”tambahnya.
baca: Alumni Tertua SD Muh 1 Solo Gelar Reuni
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 8,75 juta orang. Sedangkan untuk penduduk usia kerja Indonesia pada Februari 2021 berjumlah 205,36 juta, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Lanjut Quatly, hedonisme, narkoba dan rusaknya moral anak muda juga menjadi persoalan bangsa Indonesia. BNN mengungkap pengguna narkoba di 2021 meningkat jadi 3,66 juta jiwa.
“Sepanjang 2015, Dinas Kesehatan DIY mencatat ada 1.078 remaja usia sekolah di Yogyakarta yang melakukan persalinan. Dari jumlah itu, 976 diantaranya hamil di luar pernikahan,”pungkasnya. []