KLATEN-Sosialisasi Non Perda dengan mengambil tema, Jateng Gayeng dalam Bayang-Bayang Inflasi Pasca Kenaikan BBM, di Klaten, Senin (12/9).
Hadir dalam diskui tersebut Sunaryadi Ketua Yayasan Bina Insan Cendekia Wedi dan juga Quatly Abdulkadir Alkatiri selaku Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah.
Inflasi mempunyai arti beragam, sebagai contonya Boediono menjelaskan bahwa inflasi adalah suatu kecenderungan mengenai harga-harga agar naik secara umum dan secara terus-menerus.
Sedangkan Winardi mendefinisikan inflasi adalah suatu periode pada masa tertentu, dimana terjadi penurunan kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter.
Quatlly menjelaskan, salah satu penyebab terjadinya inflasi adalah kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh kenaikan harga BBM. Kenaikan harga BBM memicu kenaikan harga bahan baku produksi dan juga memicu bertambahnya biaya pengiriman/distribusi barang.
baca: Meneropong Kemiskinan Jateng antara Data & Realita
“Inflasi akan berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap sedangkan harga barang/ jasa naik,”ujarnya.
Meskipun terpantau belum ada peningkatan harga kebutuhan pokok pasca kenaikan harga BBM, ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Abra Talattov, mengatakan inflasi pangan berpotensi terjadi pasca naiknya harga BBM. Sebab kenaikan harga BBM meningkatkan biaya transportasi, khususnya untuk logistik kebutuhan pokok. []