KLATEN-Endrik alias Percil,warga Desa Pundungan,Kecamatan Juwiring harus berurusan dengan polisi. Ayah tiga orang anak itu diketahui nekat membobol salah satu kios bernama Kios Sri Uyah di pasar Srago ,Kelurahan Mojayan, Kecamatan Klaten Tengah, Senin (24/10)malam.
Aksi pelaku diketahui pemilik kios yang memantau CCTV yang terhubung secara online dirumah,dimana terlihat ada seorang laki – laki yang berada di dalam kiosnya.
Wardiyanto, pemilik kios mengajak anaknya mendatangi kios. Mengetahui keberadaan pelaku yang bersembunyi di sela rak dan kardus, pemilik kios berteriak.Diduga ingin kabur, Endrik naik ke atap bangunan,ia pun memintanya turun.
Saat berusaha kabur,Endrik dihadang oleh anak pemilik kios dan warga dan tertangkap.
Warga pun menggeledah pelaku dan mendapati sejumlah uang yang diambil dari laci meja kasir kios.
Selain itu dari tangan pelaku ikut diamankan sebanyak delapan pak rokok berbagai merk.
Pria yang kesehariannya sebagai buruh panggul di pasar Srago itu dilaporkan warga ke Polres Klaten dan menyerahkan pelaku.
Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) ,Ipda Febry mengungkapkan dari pengakuan tersangka baru sekali melakukan aksi pencurian.
“Baru satu kali mencuri di pasar Srago itu.Dia bukan residivis dan belum pernah melakukan tindak pidana sebelumnya,”ungkapnya saat digelar pers rilis di Mapolres Klaten, Selasa (25/10).
Guna mempertanggungjawabkan perbuatannya, tersangka dijerat pasal 363 ayat 1 ke 5e KUHP dengan ancaman 7 tahun.
Sementara itu Endrik kepada para wartawan mengaku nekat mencuri karena beralasan memiliki masalah keluarga yakni bercerai dengan istrinya.
baca: Dua Pencuri di SMP Muhammadiyah Klaten Utara Berhasil Dibekuk Polisi
Ia nekat mencuri karena kepepet butuh uang untuk biaya pendidikan anaknya.
“Anak saya kursus bahasa Jepang,butuh biaya Rp 3 juta ,juga minta uang jajan.Pusing saya padahal tidak kerja hanya kuli panggul di pasar,”ucapnya.[WES]
