JAKARTA-Lahir dalam keluarga ulama pada tahun 1809 sebagai pangeran Bugis-Melayu dialah Raja Ali Ahmad. Ketika dia masih muda, keluarganya pindah dari Pulau Penyengat.
Ia belajar di bawah naungan ulama dari Kesultanan Riau-Lingga yang terkenal, dan diakui sebagai murid yang berbakat.
Sebagai seorang remaja, Raja Ali sering menemani ayahnya dalam misi ke Jakarta, dan ziarah ke Mekah.
Sampai hari ini, keduanya adalah bangsawan Riau pertama yang mencapai prestasi ini.
Pada usia 32 tahun, Raja Ali menjadi bupati bersama Sultan muda dan akhirnya dipromosikan menjadi penasehat agama.
Dalam perannya ini, ia mulai rajin menulis tentang bahasa, budaya, dan sastra Melayu.
Karya-karyanya meliputi kamus Melayu, teks pendidikan tentang tugas raja, silsilah Melayu dan Bugis, antologi puisi dan banyak lagi.
Pada tahun 2004Raja Ali, dianugerahi Pahlawan Nasional Indonesia atas kontribusinya pada bahasa, sastra, budaya Melayu, dan sejarah Indonesia.
Tuhft Al Nafis atau Hadiah Berharga, yang dianggap sebagai sumber berharga dalam sejarah Semenanjung Melayu, merupkn salah satu karya Raja Ali yang paling terkenal.
baca: Berikut Daftar Merek dan Harga Set Top Box TV yang Direkomendasikan Kominfo
Google Doodle hari ini, Sabtu (5/11/2022), menampilkan sosok bernama Raja Ali bin Raja Haji Ahmad.
Raja Ali Ahmad adalah seorang cendekiawan, sejarawan, dan penulis terkenal yang memimpin kebangkitan sastra dan budaya Melayu pada abad ke-19. []