SOLO – Prosesi Tingalan Dalem Jumenengan ke-15 Pakubuwono XIII digelar di Sasana Sewaka, Kompleks Kedhaton, Keraton Surakarta, Senin, (1/4) Awal acara ditandai dengan keluarnya beberapa bregada prajurit keraton ke pelataran Kompleks Kedhaton di depan Sasana Sewaka, tempat pelaksanaan Tingalan Dalem Jumenengan.
“Nanti prajurit akan keluar dari Magangan dari arah selatan,” kata Pengageng Sasana Wilapa, Dhani Narsugama.
Tak berapa lama, sejumlah bregada berbaris menuju pelataran Kedhaton. Disusul dengan ladrang Sri Katon yang menandai keluarnya PB XIII dari Dalem Ageng Prabasuya menuju Sasana Sewaka. Raja keraton Surakarta itu kemudian duduk di atas Dampar Kencana menghadap Timur. Para tamu dan Abdi dalem yang tadinya riuh rendah terdiam.
Prosesi berikutnya, Para Sentana (kerabat Keraton Surakarta) marak (menghadap) di kanan kiri Sinuhun. Di tengah kesunyian, tiba-tiba terdengar dari arah Bangsal Mercukunda suara gending mengiringi kedatangan Rayi-rayi dalem (adik raja) diantar puluhan abdi dalem. Disusul di belakangnya puluhan pejabat dari mantri hingga bupati Keraton Surakarta.
“Ini bentuk bakti adik-adik raja kepada kakaknya,” kata dia.
Tari Bedhaya Ketawang ditampilkan. Tarian yang disakralkan itu ditarikan oleh sembilan penari. Menurut keyakinan Jawa, penari Bedhaya harus masih gadis dan sedang tidak menstruasi saat menarikan tarian tersebut.
Tingalan Jumenengan tahun 2019 ini menampilkan tari bedhaya Ketawang secara utuh selama hampir 2 jam. Berbeda dengan dua tahun terakhir di mana tari bedhaya Ketawang hanya ditampilkan sebagian kurang dari 30 menit.
“Tahun ini persiapan kami memang lebih matang. Latihan penari sudah kita mulai dari awal,” kata Pengageng Paréntah Keraton Surakarta, KGPH Dipokusumo.
Ia menambahkan, selain karena faktor persiapan yang mepet, dua tahun terakhir hanya menampilkan sebagian tari bedhaya Ketawang karena mempertimbangkan kesehatan Sinuhun Pakubuwana XIII Hangabehi.
“Tapi beberapa kali latihan terakhir beliau ikut njenengi unsur (menunggui) latihan sampai selesai. Artinya insyaallah kondisi beliau sehat untuk menyaksikan bedhaya sampai selesai,” kata dia.
Sejumlah tamu undangan juga tampak hadir diantaranya adalah Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto, Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, Kapolda Jawa Tengah Condrokirono, serta sejumlah pejabat polisi, TNI.
Beberapa pengusaha besar asal Solo dan sekitarnya juga tampak menghadiri acara tersebut. Namun dari pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Solo sendiri tidak tampak ada perwakilan yang hadir.
Para tamu kemudian duduk di bawah tenda di Selatan Sasana Sewaka, tempat Tingalan Dalem Jumenengan diselenggarakan. Selain tamu-tamu dari pihak luar, abdi-abdi dalem dan pejabat keraton juga sudah hadir di lokasi. Mereka duduk di Pendapa di Pelataran Kedhaton. Sementara para kerabat duduk di Pringgitan Sasana Sewaka. []
sumber: timlo