Layani Siswa Difabel Netra, Pengawas di SMA Muh 6 Solo Bacakan Soal UNBK

Date:

SOLO – SMA Muhammadiyah 6 Solo memberikan layanan khusus untuk siswa difabel netra yang mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Ada pengawas yang membacakan soal ujian.

Bel masuk kelas berbunyi. Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB. Beberapa murid berlarian memasuki ruangan kelas mereka masing–masing. Salah satunya Wachid Noer Hidayat, siswa Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) SMA Muhammadiyah 6 Solo. Ia berjalan dari gerbang sekolah menuju lokasi Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di lantai I sekolah. Wahid, panggilan akrabnya, memasuki ruangan dan duduk di kursi yang telah disediakan.

Pengawas datang membawa lembaran kertas yang berisi presensi siswa yang mengikuti UNBK. Wachid diam saja di ruang ujian. Penyandang difabel netra ini lantas didampingi guru pengawas di ruangan besar tersebut. Pengawas membaca soal tiga kali berturut turut. Soal demi soal mata pelajaran (mapel) bahasa Inggris dia kerjakan pelan-pelan.

Wachid merupakan salah satu siswa difabel di sekolah. Dia terbantu dengan suara pengawas yang membacakan soal di depannya. Wachid mengaku sudah mempersiapkan diri untuk menghadapi UN. ”Menjelang UN, saya menambah jam belajar saya di rumah sebagai persiapan,” ujarnya, Kamis (4/4/2019).

Dia mengaku lebih nyaman mengerjakan soal UN dengan soal yang dibacakan guru pengawas. Mengerjakan soal dengan huruf Braille, menurutnya, kurang efektif. Waktu mengerjakan soal akan lebih lama. “Meski pengawas sering diulang-ulang bacanya, tetap lebih enak mengerjakan soal dengan dibacakan pengawas. Bisa punya waktu panjang untuk memikirkan jawaban,” kata dia.

Mengerjakan soal bahasa Inggris dengan huruf Braille, menurut Wachid, membuatnya kesulitan. Beberapa soal tidak timbul atau rata. “Jika dengan guru pendamping pasti akan dijelaskan saat mendeskripsikan soal bergambar. Itu sangat membantu saya,” ujar dia.

Kepala SMA Muhammadiyah 6 Solo Muhammad Syaiful Syahri menjelaskan ada beberapa pelayanan yang harus diberikan sesuai kebutuhan siswa. “Siswa difabel netra, tidak semuanya mahir Braille. Jadi soalnya harus dibacakan,” kata dia.

Pada tahun ini, kata Syaiful, ada dua siswa yang mengikuti UN dengan dua jenis difabel. “Namun, sebenarnya sama dengan UNBK pada umumnya. Jadwal pelajarannya sama, materi soalnya pun tidak jauh berbeda, namun mungkin bentuknya yang berbeda,” kata dia.

Pengerjaan soal di kertas atau paper based test (PBT) bagi siswa berkebutuhan khusus di sekolah peserta UNBK bisa dilakukan karena Dinas Pendidikan (Disdik) pada dasarnya ingin memberikan kesempatan bagi seluruh siswa. “Siswa bisa dibacakan soalnya oleh pengawas atau guru pendamping. Syaratnya mereka mengerjakan di ruangan terpisah dari peserta yang lain,” ujar dia. []

 

sumber: solopos

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Semarak Hari Batik, Sekolah Alam Aqila Gelar Sejumlah Acara

KLATEN-“Tek..tek..tek” suara palu kayu bersahut sahutan menjadikannya lantunan penyemangat...

Lokakarya Jurnalistik: Membangun Generasi Jurnalis Muda Profesional

TEGAL-Sebuah lokakarya jurnalistik yang bertujuan untuk mencetak jurnalis muda...

Komandan Lanud Adi Soemarmo Gelar Silaturahmi Pimpinan TNI-POLRI Se-Solo Raya

SOLO - Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara (Lanud) Adi...

Lestarikan Budaya, SD Muhammadiyah Palur Kenakan Batik

SUKOHARJO-Hari Batik Nasional adalah hari perayaan nasional Indonesia untuk...