SOLO – Proyek perbaikan saluran drainase mulai sekitar Manahan hingga kawasan Kota Barat untuk mendukung pembangunan Stadion Manahan hingga kini belum dimulai pengerjaannya. Rencananya, proyek ini bakal dikebut usai pemilu 17 April mendatang.
Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta Arif Nurhadi memastikan bahwa pemkot telah menyiapkan sejumlah proyek pendamping revitalisasi Stadion Manahan. Salah satunya seperti perbaikan drainase di sejumlah titik di kawasan Manahan.
“Sudah ada pemenang lelangnya. Paling setengah bulan lagi dikerjakan. Kemungkinan usai pemilu,” jelas Arif, kemarin (10/4).
Diterangkan dia, perbaikan saluran drainase itu akan dilakukan secara bertahap yang diprediksi rampung di akhir tahun ini. Tahap pertama perbaikan drainase bakal dipusatkan di bagian hulu yang berada di bagian bawah Jembatan Sambeng, Kelurahan Mangkubumen dan diteruskan ke bagian barat. Kemudian dilanjutkan ke selatan berupa perbaikan eksistingnya hingga sekitar Jalan Yosodipuro. “Nanti saluran pembuangan ke arah Kali Pepe akan diperlebar,” beber Arif
Pengerjaan tahap kedua berupa perbaikan di bagian hilir dengan cara pengerukan dan pendalaman drainase dari Jalan Yosodipuro hingga Jalan Rajawali (timur Kantor Dinas Perhubungan Kota Surakarta Manahan). Dari sana pengerjaan dilanjutkan memanjang 100 meter ke arah selatan. Perbaikan drainase tahap pertama dan kedua ini ditaksir menghabiskan dana sebesar Rp 7 miliar. “Selain diperdalam, ukuran drainase yang ada saat ini juga ikut dilebarkan jadi 1,2 meter,” jelas Arif.
Tahapan pengerjaan yang ketiga berupa pembuatan saluran drainase di dalam kawasan Manahan. Ini dilakukan sebagai antisipasi genangan di sekitar Stadion dan Lapangan Tenis. Pihaknya optimis seluruh tahapan teknis perbaikan drainase mampu diselesaikan pada September 2019 mendatang. “Anggaran penggarapan tahap ketiga ini diperkirakan mencapai Rp 4 miliar,” jelas Arif.
Meski pengerjaan sudah sangat dekat karena diperkirakan akan mulai digarap setengah bulan ke depan, hingga hari ini belum ada koordinasi terkait pengerjaan proyek tersebut. Khususnya koordinasi dengan Dinas Perhubungan Kota Surakarta selaku instansi yang mengampu soal manajemen dan rekayasa lalin di ranah tersebut.
“Belum ada koordinasi dengan kami. Jadi teknisnya seperti apa kami menunggu. Kalau sudah ada pembicaraan yang nanti baru bisa dihitung dampak pengerjaan terhadap kelancaran dan kepadatan lalu lintas di sekitar proyek,” tutur Ari Wibowo. []
sumber: radar solo