SRAGEN – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sragen memetakan ada 436 tempat pemungutan suara (TPS) rawan berdasarkan 10 indikator per Minggu (14/4/2019).
Jumlah TPS rawan tersebut terus bertambah berdasarkan laporan dan koordinasi Panitia Pengawas Desa (PPD) dengan Pengawas TPS (PTPS). Koordinator Divisi Pengawasan Bawaslu Sragen, Raras Mulatsih Dwi Kristiani, Senin (15/4/2019), menyebut 10 indikator itu tersebut dibagi menjadi empat variable.
Pertama, penggunaan hak pilih/hilangnya hak pilih, kampanye, netralitas, dan pemungutan suara. Dari 10 indikator tersebut, Bawaslu menemukan ada 14 TPS yang masuk indikator praktik pemberian uang atau barang pada masa kampanye di lingkungan TPS, yakni di wilayah Kecamatan Masaran.
Selain itu juga ditemukan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang tidak netral, yakni di tiga TPS wilayah Karangmalang dan Masaran. Kemudian TPS dekat posko tim peserta pemilu ditemukan ada 76 lokasi di 12 kecamatan.
“Pemetaan TPS rawan itu didasarkan pada input data dari PPD yang didasarkan pada hasil koordinasi dengan PTPS. Jadi pemetaan TPS itu berbasis TPS. PTPS sudah mendapat formulir berisi 10 indikator itu. PTPS tinggal menjawab ya atau tidak dari 10 indikator tersebut. Input data itu lewat aplikasi dari Bawaslu pusat yang sampai sekarang masih terus berjalan,” ujarnya.
Hasil pemetaan TPS rawan tersebut, kata Raras, dijadikan pedoman dalam pengawasan dan upaya antisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan atau pelanggaran. Untuk antisipasinya, Raras menjelaskan Bawaslu melakukan patroli rutin ke sejumlah TPS.
“Nantinya setiap komisioner Bawaslu membentuk satu tim yang melibatkan unsur Panitia Pengawas Kecamatan [Panwascam] dan PPD. Jadi ada lima tim patroli. Sebenarnya hal ini sudah kami lakukan jauh-jauh hari tetapi intensitasnya tidak semasif menjelang pemungutan suara,” ujarnya.
Di sisi lain, Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan menggelar apel pengamanan TPS di Lapangan Mapolres Sragen, Senin pagi. Yimmy mengatakan ada 580 personel pengamanan kampanye yang digeser untuk pengamanan TPS.
“Sebanyak 580 personel itu bertugas mengamankan 3.360 TPS. Setiap dua personel bertanggung jawab mengamankan 12 TPS. Selain mereka, kami juga meminta back up dari Brimob Polda Jateng dua peleton. Masing-masing peleton ditempatkan di Gondang dan Gemolong,” ujar Kapolres, Senin.
Kapolres menerangkan personel Brimob bertugas mengantisipasi situasi yang tidak diharapkan di Gondang dan Gemolong. Dia mengatakan tugas pengamanan TPS itu memastikan kotak suara tiba di TPS dan kembali ke Panitia Pemungutan Suara [PPS]. “Pergeseran personel ke TPS dimulai hari ini,” katanya. []
sumber: solopos