SOLO – Pemprov Jateng menyiapkan sertifikasi terhadap sejumlah komponen pendukung destinasi wisata halal unggulan guna menambah kepercayaan wisatawan terhadap kualitas pariwisata di Jawa Tengah.
Upaya itu menyusul ditetapkannya Jateng sebagai satu dari 10 destinasi wisata halal unggulan oleh Global Muslim Travel Index (GMTI) pada bulan lalu.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Jateng, Sinoeng R Rachmadi, mengatakan Pemprov telah meminta Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) memberikan kepastian halal terhadap kuliner di destinasi wisata.
Wisatawan muslim di Jateng terbilang potensial. Predikat halal yang dilekatkan institusi berkompeten diyakini bisa menghilangkan keraguan wisatawan muslim yang ingin menikmati kuliner di tempat wisata.
Sekitar 15 persen dari wisatawan mancanegara Indonesia adalah muslim. ‘’Kalau di Jateng wisatawan asing 800 ribu, berarti lebih dari 80 ribu di antaranya adalah wisatawan muslim. Angka itu sudah di atas negara Timur Tengah dan Malaysia,” kata dia.
Selain itu, pemkab/pemkot diminta memfasilitasi tempat wisata yang muslim friendly, baik dari sisi aksesibilitas, publikasi, maupun fasilitas. ‘’Rakor ini pun akan mengintensifkan sosialisasi tersebut,” tegas Sinoeng.
Rapat Koordinasi Sinergitas Program Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata 2019 digelar di Hotel Alana, Solo, Senin (29/4). Rakor yang diikuti perwakilan 35 kabupaten/kota se-Jateng itu juga membahas sejumlah Event Pariwisata 2019 Kementerian Pariwisata.
Seperti Solo International Performing Art (SIPA), Borobudur Marathon, Festival Payung, Dieng Culture Festival, dan Festival Cheng Ho. []
sumber: suara merdeka
