SOLO – Pemkot mencoret cabang olahraga (cabor) sepak bola, bola voli, dan bulu tangkis dari kelas khusus olahraga (KKO) pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) di SMPN 1 Solo tahun ini. Alasannya, ketiga cabor tersebut tidak masuk daftar unggulan di Kota Bengawan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Surakarta Joni Hari Sumantri menjelaskan, mulai tahun ajaran baru 2019/2020 KKO, hanya menerima sepuluh cabang olahraga. Antara lain Tae Kwon Do, anggar, atletik, panahan dan renang. Panitia penerimaan siswa baru KKO akan melakukan seleksi guna mendapatkan siswa berpotensi di masing-masing cabang.
“Berdasarkan hasil evaluasi, tiga cabor memang dicoret. Karena kita melakukan evaluasi terhadap produknya, juga tingkat perkembangannya,” ujar Joni Sabtu, (18/5).
Menurutnya, saat ini, siswa cabor badminton dan bola voli kalah bersaing dengan siswa di luar KKO yang mengikuti klub profesional. Begitu juga perkembangan KKO cabor sepak bola. Pengembangan siswa cabor sepak bola lebih besar jika dididik dalam sekolah sepak bola maupun klub lainnya. “Kita evaluasi keluaran KKO untuk cabor tersebut kurang maksimal,” katanya.
Pemkot memiliki standar maksimal KKO. Salah satunya adalah prestasi di pekan olahraga pelajar tingkat propinsi (porprov). Porprov tahun lalu, Kota Solo mendapatkan sekitar 30 emas dari berbagai cabor. Dari jumlah itu, sekitar 57 persen medali emas disumbangkan siswa KKO. Adapun cabor unggulan yakni panahan dan renang.
Meski berkurang tiga cabor, Joni memastikan minat siswa untuk masuk KKO terus meningkat. Setidaknya 64 siswa diterima di KKO setiap tahunnya setelah melewati seleksi ketat. Yakni seleksi administrasi, psikologi, dan fisik.
Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menjabarkan, KKO dibuat sebagai wadah pelajar yang memiliki potensi olahraga. KKO juga sebagai langkah awal pemkot membuat sekolah khusus olahraga. []
Sumber: radar solo