Home EkBiz Idul Adha Pengepul Kulit Hewan Kurban Panen Rejeki

Idul Adha Pengepul Kulit Hewan Kurban Panen Rejeki

0

SOLO – Pengepul kulit hewan kurban di solo panen rejeki di hari raya Idul Adha ini. Banyak warga dan pengurus masjid menjual kulit hewan kurban seperti kambing dan sapi. Meski harga kulit mengalami penurunan rata-rata Rp 2 ribu perkilonya di banding tahun lalu namun pemasukan mengalami kenaikan 5-10 persen.

Seperti di salah satu pengepul kulit hewan kurban yang berada di jalan Sampangan, Semanggi, Pasar Kliwon. Sejak Idul Adha hingga hari tasrik ini penjual kulit terus berdatangan. Mereka yang sebagian besar warga maupun pengurus masjid.

Dibantu para pegawainya, pengepul yang sudah menggeluti bisnis jual beli kulit selama puluhan tahun  ini sibuk memeriksa dan menimbang kulit kulit hewan kurban baik sapi, domba maupun kulit kambing.

Kulit hewan yang dibeli diperiksanya dengan teliti di setiap bagiannya. Bila kulit dinyatakan bersih dari sayatan pisau dan tidak berlubang, maka akan akan dihargai tinggi, namun bila terdapat cacat maka harga lebih murah, harga tiap kulit hewan kurban sangat bervariatif tergantung kondisi kulit.

Harga kulit kambing maupun kulit sapi yang dibeli dari warga maupun pengurus masjid, saat ini turun rata rata Rp 2 ribu karena banyaknya stok jika hari biasa  biasa harga kulit kambing di beli dengan harga Rp 17 ribu sampai Rp 18 ribu perilo untuk ukuran kecil kini dibeli dengan hargai rata-rata sekitar Rp 15 ribu rupiah.

Sedangkan kulit sapi dibeli dengan harga sekitar Rp 5,5 ribu  perkilonya, tergantung kulit yang dijualnya, berlubang atau tidak. Padahal jika hari biasa harga kulit sapi perkilonya mencapai Rp 10 ribu rupiah.

Di hari raya Idul Adha saat ini David salah satu pengepul mampu menerima hingga ribuan kulit hewan kurban, padahal di hari biasa dirinya biasa hanya membeli puluhan kulit hewan, yang diperoleh dari jagal atau pun tempat penyembelihan.

Bisnis kulit hewan di hari raya idul adha seperti saat ini cukup menggiurkan. keuntungan yang diperoleh bisa berlipat lipat. Kulit kulit yang sudah dibeli dari warga maupun pengurus masjid setelah terkumpul akan dijual kembali ke pabrik pabrik dengan harga yang tinggi.

Dengan olahan pabrik kulit kulit itu akan mampu disulap menjadi berbagai jenis aksesoris, mulai jaket hingga sarung tangan. Sebagaian kulit yang memiliki kualitas yang bagus akan dijadikan bahan jaket untuk diekspor ke luar negeri. []

 

 

Exit mobile version