Pertamina Gelar Pelatihan Konservasi Biofarmaka

Date:

BOYOLALI – PT Pertamina (Persero) melalui Terminal BBM Boyolali menggelar pelatihan pengembangan Konservasi Biofarmaka (Tanaman obat). Kegiatan yang bekerjasama dengan Kebun Raya Indrokilo Boyolali mengangkat tema “Konservasi dan Manfaat Biofarmaka bagi Pelestarian Lingkungan dan Wisata Edukasi”. Pelatihan dilaksanakan pada Selasa (17/9) tersebut menyasar pengelola kawasan Ecoedutourism Bukit Wonopotro di Desa Blumbang, Kec. Klego, Boyolali.

Sebanyak 30 peserta mengikuti rangkaian pelatihan yang terdiri dari sesi materi dalam ruangan dan sesi materi luar ruangan. Materi pelatihan disampaikan oleh praktisi dari Kebun Raya Indrokilo meliputi materi teknik eksplorasi, teknik identifikasi, teknik perawatan, dan teknik penataan tanaman Biofarmaka di taman pamer.

Kegiatan konservasi Biofarmaka merupakan salah satu program unggulan Keanekaragaman Hayati TBBM Boyolali. Pengembangan Biofaramaka di Kawasan Bukit Wonopotro mulai diinisiasi sejak tahun 2018.

Berawal dari hasil eksplorasi Tim Kebun Raya Indrokilo tahun 2018 silam, ditemukan 22 jenis potensi tanaman biofarmaka di kawasan Bukit Wonopotro. Hal tersebut ditindaklanjuti oleh PT Pertamina TBBM Boyolali menggandeng Tim Universitas Diponegoro untuk menggali lebih luas potensi tersebut.

Operation Head Terminal BBM Boyolali, Mangku Hidayat Basuki, dalam sambutannya mengungkapkan, PT Pertamina Terminal BBM Boyolali selalu berkomitmen mendukung misi perbaikan dan pelestarian lingkungan melalui Program Keanekaragaman Hayati baik di lingkungan TBBM Boyolali maupun masyarakat luas.

“Kami akan selalu berkomitmen dalam upaya-upaya perbaikan dan pelestarian lingkungan, salah satunya yaitu dengan melakukan pelatihan peningkatan kemampuan SDM untuk perawatan biofarmaka. Harapannya dengan bekal ilmu dari pelatihan tersebut, masyarakat sekitar sadar dan mampu mengelola Kawasan Wonopotro dengan wawasan konservasi” ungkapnya.

baca: Peduli Lingkungan, Pertamina Salurkan Bantuan Air Bersih di Kabupaten Wonogiri

Selain kegiatan konservasi Biofarmaka, terdapat kegiatan konservasi Rusa Timor dan rehabilitasi lahan kritis di kawasan Bukit Wonopotro, Desa Blumbang. Upaya rehabilitasi lahan kritis di Kawasan Bukit Wonopotro berupa kegiatan penanaman 1000 pohon jati pada tahun 2014, sedangkan kegiatan konservasi Rusa Timor dimulai sejak tahun 2015 dengan jumlah awal 2 ekor dan kini sudah menjadi 9 ekor.

Kedepannya, Kawasan Bukit Wonopotro ini harapannya dapat berkembang menjadi kawasan konservasi yang dapat digunakan untuk wahana edukasi, rekreasi, dan kegiatan ekonomi bagi masyarakat sekitar. []

 

Share post:

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Mantap! Tim Suporter Panthera SMP Muh PK Juara 3 Liga Solo 2025

SOLO-Tim Suporter Panthera SMP Muhammadiyah Program Khusus (PK) Kottabarat...

Solo Run Fest 2025 Tak Sekedar Perlombaan Lari

SOLO-Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, secara resmi membuka Grand...

Wagub Taj Yasin Minta Petugas Haji Pastikan Kualitas Pelayanan

SOLO-Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin melantik Panitia Penyelenggara...

Peringati Hari Kartini Gelar Upacara dan Komunikotavisual

SOLO-Hari Kartini yang jatuh pada 21 April diperingati secara...