KARANGANYAR – Dosen Pascasarjana dan Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta membuktikan wujud bakti mereka kepada masyarakat dengan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pengolahan lombah singkong kepada warga Kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar.
Tim Peneliti/ Pengabdian Masyarakat Pascasarjana dan FP UNS yang terdiri dari Prof. Dr. Agr. Sc. Ir. Vita Ratri Cahyani sebagai ketua tim dengan anggota Dr. Ir. Rofandi Hartanto, MP, Dr. Ir. Pardono, MS, bersama Feriana Dwi Kurniawati, SP, MSi dari Dinas Pertanian Kabupaten Karanganyar melakukan pendampingan kepada Kelompok Wanita Tani (KWT) Makmur di Desa Jatimulyo dan KWT Tani Waras V di Desa Jatisobo, Kecamatan Jatipuro sebagai bentuk realisasi sharing implementasi teknologi tepat guna dalam pemanfaatan potensi limbah singkong di desa mereka.
baca: Tim P2M dan PPLH UNS Dampingi Warga Desa Pojok Kembangkan Desa Wisata
Pemilihan bentuk pengabdian masyarakat berupa pendampingan dalam pengolahan limbah singkong tersebut dilakukan sebab Kecamatan Jatipuro yang dikenal sebagai penghasil utama singkong di Kabupaten Karanganyar belum dapat memanfaatkaan limbah singkong yang ada.
“Sesungguhnya aneka bentuk limbah singkong yang dihasilkan masih mengandung value berharga untuk dimanfaatkan. Antara lain dapat diolah menjadi produk pangan nata de cassava dan menjadi biostarter kompos seperti yang dirancang oleh Tim Peneliti/Pengabdian UNS dalam upaya transfer teknologi kepada masyarakat petani,” ujar ketua tim Prof. Vita Ratri Cahyani.
Di bawah pendampingan dan pengawasan yang dilakukan oleh Tim Peneliti/ Pengabdian Masyarakat Pascasarjana dan FP UNS, kedua anggota KWT tersebut tampak antusias mengikuti penyuluhan dan demonstrasi pertama tentang teknologi pembuatan nata de cassava dan biostarter kompos.
Lebih lanjut, Prof. Vita Ratri Cahyani menjelaskan bahwa kulit singkong yang telah menjadi limbah tersebut memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang sangat berguna dalam fermentasi pembuatan nata de cassava.
“Limbah yang berupa kulit singkong ada 2 lapis yaitu kulit bagian dalam yang tebal berwarna putih, dan kulit luar yang berwarna coklat yang lebih tipis dan mudah mengelupas. Kulit singkong yang putih bagian dalam mengandung cukup karbohidrat dan protein yang dapat berfungsi sebagai sumber energi dan sumber nutrisi bagi Acetobacter xylinum dalam proses fermentasi pembuatan nata de cassava,” imbuhnya.
Selain mendampingi pengolahan limbah singkong, Tim Peneliti/ Pengabdian Masyarakat Pascasarjana dan Fakultas Pertanian UNS juga mengajak anggota KWT untuk menghitung keuntungan dari hasil produsi yang dilakukan tiap bulannya dari pengolahan limbah singkong tersebut.