SOLO – Kontingen mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang berangkat ke Jepang untuk mewakili UNS dalam ajang Advanced Innovation Jam (AI-JAM) Japan 2019 yang digelar di Accenture Innovation Hub Tokyo pada Minggu (8/12/2019) berhasil membawa pulang medali perunggu.
Kontingen mahasiswa UNS yang terdiri dari dari Muhammad Tema Rizan Mumtaza asal Program Studi (Prodi) Informatika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Nur Hijrah Assalam Al-Ihsan asal Prodi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Intan Wahyu Ningsih asal Prodi Fisika FMIPA, Sada Nada Hidayatus Sangadah asal Prodi Fisika FMIPA dan Mochammad Nibraasuddin asal Prodi Informatika FMIPA mengenalkan aplikasi ‘Tuker Sampah mereka di AI-JAM Japan 2019. Aplikasi yang dirancang kelimanya tersebut ditujukan untuk menjawab problematika sampah di Indonesia yang belum terkelola dengan baik.
“Tujuan aplikasi ini untuk bisa mengolah sampah sehingga tidak menjadi residu. Jadi, kita ingin ada mekanisme yang bisa mengubah sampah menjadi sesuatu (red: yang bernilai),” ujar salah satu anggota tim, Nur Hijrah.
Nantinya, aplikasi ‘Tuker Sampah’ tersebut akan memanfaatkan tempat-tempat pengumpulan sampah agar dapat menampung sampah yang dikumpulkan oleh pengguna aplikasi ‘Tuker Sampah.’ Selanjutnya, dengan sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan tersebut akan diakumulasikan dalam bentuk poin.
“User pakai aplikasi kita terus mereka datang membawa sampah mereka. Lalu, ada salah satu tempat buat penukaran sampah, nanti tinggal menghitung jumlah sampahnya itu ada berapa poin. Poin tersebut akan masuk ke akun user dan dapat ditukarkan dengan jasa pelayanan kesehatan, cash money, bibit pohon dan donasi,” tambah Nur Hijrah.
Dalam aplikasi tersebut, kelimanya juga telah mengkategorikan 4 jenis sampah yang dapat diakumulasikan ke dalam bentuk poin. Empat kategori sampah tersebut adalah plastik, metal, kertas, dan kaca.
Usai gelaran AI-JAM Japan 2019 ini, Tema, Nur Hijrah, Intan, Sada, dan Nibras berencana untuk menyempurnakan aplikasi yang mereka buat. Ketua tim, Intan, juga mengungkapkan bahwa ia memiliki harapan besar agar aplikasi ‘Tuker Sampah’ bisa mendapatkan suntikan dana dari investor.