Home Solo Raya SMP Birul Walidain Siap Jalani Kembali Proses Belajar Mengajar Langsung

SMP Birul Walidain Siap Jalani Kembali Proses Belajar Mengajar Langsung

0

SRAGEN – Sejumlah sekolah di Sragen, siap menjalani kembali proses belajar mengajar langsung atau bertatap muka di era pandemi corona ini. Simulasi telah dilakukan salah satunya di SMP Birul Walidain Muhammadiyah Sragen, yang telah menunjukkan kesiapannya menyambut dibukanya kembali sekolah menuju new normal.

Berbekal panduan Dinas Pendidikan Kabupaten Sragen, SMP Birul Walidain telah menyiapkan protokol kesehatan mulai dari siswa masuk sekolah, proses bejalar, hingga pulang sekolah.

Mulai masuk, para siswa wajib memakai masker atau shiel field, kemudian dicek suhu tubuh di pintu gerbang masuk. Kemedian siswa langsung cuci tangan pakai sabun di tempat yang disediakan, termasuk hand sanitizer yang disiapkan pihak sekolah di pintu pintu masuk kelas.

Di ruang kelas proses belajar mengajar pun juga menerapkan social distancing. Setiap murid satu meja dengan jarak satu setengah meter. Selain itu jumlah siswa juga dibatasi dipangkas 50 persen, sementara waktu belajar sementara hanya 4 jam.

Kesiapan SMP Birul Walidain ini cukup matang, terlebih dengan disiapkannya tempat cuci tangan dan hand sanitiser otomatis, yang didesain khusus untuk meminimalisir sentuhan tangan ke benda benda yang digunakan banyak orang.

“Dari 300 siswa dibagi dua masing masing 150 siswa yang masuk pagi dan 150 siswa lebih siang.  Selain itu sekolah juga tidak membuka kantin untuk makan,  semua dianjurkan bawa makan sendiri dari rumah,” ujar Kepala Sekolah SMP Birul Walidain, Amir, Kamis (27/8/2020).

Sementara itu, Dedy Endriyantno, Wakil Bupati Sragen, mengatakan, SMP Birul Walidain, sudah cukup siap untuk kembali membuka KBM formal.

“Namun demikian, pemerintah Kabupaten Sragen masih terus melakukan kajian epidemilogi untuk memastikan kesiapan dibukanya KBM formal di Sragen,” katanya.

Dari hasil komunikasi dari orang tua murid, sebanyak 76 persen orang tua murid menginginkan sekolah dibuka formal. Sisanya masih menginginkan daring atau virtual.  Pihak sekolah tetap akan menyiapkan dua duanya untuk pembelajaran siswa.

Exit mobile version