SOLO – Aksi sosial, seorang Ibu di Solo ini layak dicontoh, apalagi di masa Pandemi seperti saat ini. Wanita bernama Eny Isnaini (73), warga Jalan Pringgading, Banjarsari setiap hari bersedekah 100 nasi bungkus.
Setiap hari, Eny menyiapkan 100 nasi bungkus yang ditaruh di pagar depan rumahnya. Aksi sedekahnya ini sudah dilakukan selama tiga bulan ini.
Bahkan tiap hari Jumat, dia juga bersedekah kepada para janda di masjid dekat rumahnya. Nasi nasi bukus yang dibelinya dari para pedagang yang disediakan hampir setiap hari tersebut juga habis diambil warga sekitar maupun warga yang melintas.
Pada umumnya, orang yang mengambil nasi ini malu-malu jika pintu rumah Eny terbuka, tidak ada orang yang menyentuh nasi bungkus di pagar depan rumah. Jadi tidak heran jika rumah ibu Eny selalu tertutup. Biasanya, tukang becak, tukang bangunan, pemulung hingga warga sekitar rumahnya yang sering mengambil nasi bungkusnya.
Menurut Supri Arani salah satu warga, Ibu Eny menurutnya sangat dermawan, ia dikenal suka bersedekah.
“Kalau saya setiap hari tidak mengambil, ya kalau pengen saja. Harapan secara pribadi warga warga yang mampu lainya mencontoh ibu Eny, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini,” ungkapnya.
Eny menjelaskan, aksi bersedekah ini rutin dilakukan setiap hari. Ada beberapa nasi beserta menu yang disajikan seperti nasi gudeg, nasi langgi, nasi bandeng, nasi oseng-oseng dan lainya.
“Mulanya begini, aku tanyain beberapa orang, pak sudah sarapan pak, jawabnya belum. Banyak pagi itu yang belum sarapan. Nah makanya aku menyediakan nasi ini dari jam 6 pagi sampai jam 11 siang,”katanya, Selasa (1/9/2020).
“Setiap hari 100 bungkus, kalau hari jumat 200 bungkus. Orang kan suka bilang harta mati tidak dibawa, kalau aku mati hartaku saya bawa dengan cara sedekah seperti ini. Selain itu Eny setiap sebulan sekali juga bersedekah ke yatim piatu. Kegiatan ini sendiri sudah berjalan sekitar tiga bulan ini,” kata ibu dari 3 orang anak ini.
Baginya, bersedekah tak membuatnya miskin tapi malah rezekinya tak putus-putus dan hati jadi tenang dan nyaman.
Sebelum pensiun Ibu Eni bekerja sebagai Honest di Sydney Australia, selama 45 Tahun. Ia sendiri merupakan janda beranak 3, suaminya sudah meninggal 30 tahun lalu, saat ini ketiga anaknya bekerja di luar negeri.