KARANGANYAR – Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Kabupaten Karanganyar menganggap tak semua cabang olahraga (cabor) binaannya layak diseleksi untuk persiapan PON XX. Dari 32 cabor, hanya 10 saja yang akan dibina serius.
“Kita inventarisasi dulu. Berapa cabor yang menghasilkan restasi. Dari 32 cabor yang dibina KONI Karanganyar. Paling hanya 10 saja yang intens menghasilkan prestasi,” kata Ketua KONI Karanganyar, Sumarno usai pelantikan dirinya dan pengurus KONI Karanganyar periode 2020-2024, Sabtu (29/08/2020).
Tak semua cabor digarap untuk persiapan PON XX, menurutnya realistis. Apalagi kebanyakan tak banyak menyumbang prestasi. Hanya 10 cabor itu saja yang aktif mengikuti kompetisi dan membawa pulang medali. Meski demikian, ia menyebut ada kemungkinan muncul atlet potensial dari luar 10 cabor itu untuk ikut penjaringan.
“PON XX masih tahun depan. Masih dikoordinasikan dengan pengurus masing-masing cabor. Siapa yang layak dikirim ke Porprov lanjut ke PON,” katanya.
Sejauh ini, cabor berprestasi itu antara lain atletik, panahan, taekwondo, bulu tangkis, dan renang. Dalam rangka membina atlet, ia meyakini pemerintah daerah telah memberikan fasilitas standar. Seperti lapangan panahan, Stadion 45, stadion RM Said dan GOR Nyi Ageng Karang.
Ia juga mengapresiasi dukungan hibah anggaran stimulan yang tetap diberikan Pemkab Karanganyar. Pada tahun 2019, hibahnya Rp2,4 miliar. Sedangkan tahun ini Rp2,24 miliar.
Sementara itu Bupati Karanganyar Juliyatmono mengatakan dukungan anggaran telah disiapkannya guna mendukung prestasi olahraga Bumi Intanpari.
“Prestasi dari Soloraya harus kita saingi. Sebentar lagi Porprov, dimana harus diperjuangkan nama Karanganyar,” katanya.
Sumber: krjogja