SOLO – Tepat di Hari Sumpah Pemuda, ratusan mahasiswa turun ke jalan melakukan penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law. Sekitar 350 massa berkumpul di Ngarsopura, Rabu (28/10/2020).
Humas aksi, Kliwon menyampaikan bahwa pada hari ini masih fokus pada pencabutan Omnibus Law.
“Aksi saat ini sama seperti aksi sebelumnya yaitu penolakan terhadap omnibus law. Karena dinilai masih cacat hukum, ” katanya.
Selain itu mahasiswa juga membawa beberapa tuntutan lain diantaranya adalah untuk Kepolisian agar menghentikan tindakan represif pada aktivis demokrasi. Aksi tersebut dilakukan sebagai respon anak muda dalam mengawal UU Cipta kerja.
“Ini adalah respon semangat Sumpah Pemuda dalam mengawal UU Cipta Kerja,” tambahnya.
baca: Tolak Omnibus Law, Ratusan Mahasiswa Datangi Balaikota
Sementara itu, Kapolres Surakarta Ade Safri Simanjuntak, menurunkan 450 personil untuk pengamanan massa di Ngarsopura yang mulai merambah jalan umum yakni Jalan Slamet Riyadi.
“Polres Surakarta dibackup Polda Jawa tengah, menurunkan personil sebanyak 450. Yang kita sering di beberapa seperti yang menjadi konsentrasi aksi dan akses jalan,” ujar Kapolres Ade Safri Simanjuntak.
Ade mengungkapkan tidak ada massa yang diamankan. Pihaknya juga telah melakukan penyekatan jalan untuk meminimalisir kelompok massa penyusup.
“Kita mengamankan aksi ini, kami melakukan penyekatan tujuannya adalah supaya tidak ada kelompok massa penyusup yang tendensi menimbulkan anarkis. Jangan sampai kegiatan yang baik disusupi kelompok yang ingin membuat rusuh,”pungkasnya.