SOLO – Divisi Lingkungan Hidup GenBI Solo mengadakan kegiatan Bersih Gunung di Bukit Mongkrang, Jawa Tengah dengan jargon “Salam Lestari, Sinergi untuk Negeri” pada Senin, (16/11/2020).
GenBI sendiri merupakan komunitas para mahasiswa penerima beasiswa dari Bank Indonesia. Bersih Gunung ini disertai dengan penanaman bibit Cemara dan pemasangan plakat yang diikuti 35 peserta dari perwakilan masing-masing komisariat di wilayah Solo.
Tujuan dari kegiatan Bersih Gunung ini yang pertama adalah untuk pengakraban dari GenBI Solo yang sebelumnya ada beberapa yang tidak pernah mengagendakan kegiatan diluar. “Sering sekali kita mengadakan cuma online, online terus. Dan kegiatan offline ini tujuannya yaitu untuk merekatkan,” Tutur Muhammad Najib selaku ketua panitia.
Yang kedua, salah satu kewajiban dari divisi lingkungan Hidup untuk menuntaskan program kerja. Selanjutnya, memberikan himbauan kepada para pengunjung di bukit Mongkrang untuk membawa turun sampahnya, untuk menjaga lingkungan hidup, dan bagaimana etika ketika di gunung. Terakhir, Mensosialisasikan kebijakan dari Bank Indonesia seperti cara menjaga keaslian uang rupiah.
baca: GenBI Solo Fest 2019: Dari Ratusan Bibit Cabai Hingga Sumur Artesis
Muhammad Galih Nirbaya selaku ketua komisariat IAIN Surakarta GenBI Solo berharap dengan terselenggaranya kegiatan Bersih Gunung ini akan menjadi ajang pengakraban anggota-anggota GenBI solo yang sudah lama tidak bertemu secara offline dan bisa mensosialisasikan tentang menjaga uang rupiah serta mengeduksi ciri-ciri keaslian rupiah kepada para milenial pendaki gunung.
Kemudian efek dari kegiatan ini sangat mengesankan bagi para peserta. Karena selain menambah ilmu dan wawasan, mereka bisa belajar bagaimana rasa kebersamaan untuk menjaga lingkungan.
“Kesannya menyenangkan karena baru pertama kali naik gunung, dan sebagai bahan hiburan saya untuk saat ini semester tua yang sumpek dengan tugas akhir. Pesannya, semoga acara ini terus berlangsung di setiap tahunnya dan dapat merawat serta menjaga Mongkrang untuk lebih baik lagi” ujar Riki Purwanto.