SOLO – Yayasan masyarakat Aceh Surakarta (Yanmas), menggelar acara silaturahmi sekaligus perayaan Maulud Nabi Muhammad SAW, di Solo, tepatnya di Gerai Coffee Solo, milik pengusaha asal Aceh, Razali Ismail Ubit, Minggu (22/11/2020).
Silaturahmi dihadiri mantan gubernur Aceh, H Abdullah Puteh, MSi, dan seluruh perwakilan masyarakat Aceh di Solo Raya, dari berbagai profesi dan latar belakang, seperti guru, dosen, pegawai negeri, dokter, pedagang, pegawai swasta, mahasiswa, dan lain sebagainya.
Silaturahmi sekaligus peringatan maulud nabi tersebut mengusung tema, “Tanyoe Peusaboh Hatee Sesama Aneuk Nanggroe di Rantoe”.
baca: Touring Club Indonesia Gelar Aksi Sosial Peduli Covid 19
Dalam tausiahnya, Tgk Azzam Sudarmadi, MUd, menyampaikan pentingnya kita semua meneladani seluruh aspek yang ada pada diri Rasullullah, baginda Muhammad SAW.
Rasulullah telah membawa Islam yang rahmatan Lil Alamin, yang nilai nilai ajarannya harus dijaga dan disebarkan sehingga benar benar dapat menjadi Rahmat bagi seluruh alam.
“Sebaik-baik tauladan, seluruh perilaku Rasulullah, dapat dijadikan contoh dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Tgk Azzam.
Sementara mantan gubernur Aceh, DR Ir H Abdullah Puteh, MSi, yang sekarang menjabat wakil ketua I, Komite II DPD RI, mengatakan bahwa dirinya sempat hadir ke Solo beberapa waktu lalu, namun masyarakat Aceh belum memiliki wadah (perkumpulan) resmi.
Karena itu dirinya meminta agar didirikan yayasan untuk menyatukan perantauan asal Aceh yang kini berdomisili di kota Solo Raya.
“Alhamdulillah, sekarang sudah ada Yanmas. Harapannya, Yanmas mampu berkembang sehingga bermanfaat untuk masyarakat Aceh yang merantau di Solo Raya dan masyarakat Solo Raya sendiri”, terang Abdullah Puteh.
Melalui Yanmas, imbuh Puteh, masyarakat Aceh akan dapat menggelar kegiatan kegiatan kebudayaan Aceh, sebagai upaya mengenalkan dan melestarikan tradisi Aceh.
Sementara, Ketua Yayasan Masyarakat Aceh Surakarta, Adi Fauzi, mengatakan bahwa masyarakat Aceh di Soloraya yang tergabung dalam yayasan ini jumlahnya mencapai 1500 orang.
Namun karena adanya pembatasan untuk menggelar acara di masa pandemi Covid-19, maka acara ini hanya dihadiri oleh perwakilan saja. Itupun juga dengan menerapkan protokol kesehatan.
“Kami sengaja membatasi peserta dan hanya perwakilan saja yang kami undang, jumlahnya sekitar 50 orang. Hal ini Karena pandemi Covid 19,” papar Adifa, begitu sapaannya.
Adi menambahkan, kedepannya yayasan ini akan memilik program untuk mendirikan lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi.
“Mohon doa restunya dan warga Solo mensuport kami di sini. Karena kami juga sudah menjadi warga kota Solo,” lanjutnya.
Dalam acara ini, juga diundang anak anak yatim, sebagai upaya memuliakan mereka sehingga dapat diajak berinteraksi dan disantuni.