BOYOLALI – Berbagai langkah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali dalam menyediakan ruang publik dan ruang terbuka hijau. Hingga saat ini, telah banyak taman yang dibuat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Boyolali di berbagai sudut Kota Susu, ditambahkan ikon yang mampu menambah estetika atau keindahan.
“Dengan adanya patung-patung itu sebenarnya juga dalam rangka penyediaan ruang terbuka hijau yang wajib disediakan oleh pemerintah daerah tetapi jangan monoton sifatnya adalah ada estetika ada daya tariknya ada ingin tahunya bagi masyarakat,” ungkap Kepala DLH Kabupaten Boyolali, Lusia Dyah Suciati saat dijumpai di kawasan Kali Gede Kabupaten Boyolali, Kamis (3/6/2021).
Sebagai contoh, patung berlian di pertigaan Jalan Solo-Semarang atau tepatnya di barat SMK Negeri 1 Mojosongo. Patung berbentuk berlian dengan ditopang tangan ini siap menyambut pengguna jalan untuk masuk ke wilayah Boyolali Kota. Ada pula patung berbentuk keris yang didirikan di kawasan pertigaan Logerit, Kecamatan Mojosongo. Keduanya patung tersebut menelan anggaran sebesar Rp 150 juta.
Selain itu, ada tiga patung seorang dewi yang membawa alat musik di tiga titik, antara lain di kawasan Kampung Watutelenan, Kecamatan Boyolali kemudian di Desa Manggis, dan di kawasan Sunggingan. Ketiga patung tersebut melambangkan bahwa masyarakat Boyolali menyukai seni. Dengan anggaran Rp 85 juta, patung ini semakin memukau dengan cahaya lampu tembak yang menyala saat malam hari.
baca: KPU Hibahkan 2.906 Thermogun Ke Pemkab Klaten
Kehadiran artis artis tersebut juga sebagai upaya untuk menarik investasi agar masuk ke Kabupaten Boyolali.
“Boyolali maju sekaligus sesuai visi Bupati Boyolali Pro Investasi ini bagaimana menarik Boyolali dengan berbagai cara tetap dengan melestarikan lingkungan itu juga dalam rangka penyiapan penyediaan ruang publik dan ruang terbuka hijau tetap dengan menunjukkan estetika,” pungkasnya. []