KLATEN – Perempuan Klaten satu ini memang sangat kreatif. Sampah kotor semacam minyak jelantah atau sering dikenal mijel hasil sisa pengorengan, yang kalau dibuang bisa mencemari lingkungan itu diolah menjadi barang bermanfaat.
Di tangan terampil Sri Susilawati (50) asal Desa Panggang, Kemalang Klaten, mijel itu bisa diolah menjadi sabun cuci yang ekonomis dan mudah pembuatannya.
Sosok yang dikenal dengan Susi Hedroponik yang kini aktif sebagai Ketua Srikandi Sungai itu terinspirasi dari banyaknya sampah yang banyak dibuang masyarakat. Padahal kalau pintar penanganannya bisa menjadi produk yang berbilai ekonomis dan bermnafaat.
“Untuk diketahui kalau 1 liter minyak jelantah atau mijel itu dibuang ke sungai, dampaknya bisa mencemari 1.000 liter air bersih. Padahal dalam rumah tangga itu rata-rata hasil penelitian menunjukan satu orang anggota keluarga menghasilkan 1 kg sampah. Maka sampah itu harus bisa dipilah untuk diolah” kata Susi saat didaulat mengisi acara Rapat Kordinasi Pengurus Darma Wanita Klaten secara webinar di ruang Dinas Kominfo Klaten dan diikuti 172 partisipan itu, Jumat, (6/08).
baca: LPKA Klas 1 Kutoarjo Mengadakan Vaksinasi Tahap Pertama
Susi yang lulusan Fakultas Kehutanan UGM itu menerangkan kalau membuat sabun cuci dari mijel itu perlu sedikit hati-hati karena menggunakan soda api. Jadi prosesnya jangan terbalik saat memasukannya ke air.
“Untuk buat sabun cuci dari mijel itu pakai bahan kimia yang namanya soda api. Bahan pokonya ya mijel, air dan soda api dengan perbandingan 4;2;1. Sabun ini hanya untuk membersihkan perkakas dan penempatannya harus dijauhkan dari anak-anak. Jadi tidak untuk sabun mandi” pungkasnya. []