Nguri-Uri Warisan Leluhur Lomba Meracik Jamu Digelar

Date:

BOYOLALI – Kabupaten Boyolali terus berupaya untuk menjaga dan nguri-uri budaya warisan leluhur. Salah satunya dengan menggelar Lomba Meracik Jamu oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Boyolali yang dilaksanakan di Museum R. Hamong Wardoyo Kabupaten Boyolali, pada Rabu (15/9/2021).

Sedikitnya lima macam jamu tradisional diracik oleh 12 peserta untuk disajikan ke para juri. Kelima jamu tersebut antara lain beras kencur, kunir asem, jamu pelentur lemak atau wedang juminten, jamu symplisia dan jamu daun sirih.

Diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Kabupaten Boyolali, Darmanto bahwa lomba dengan hadiah total Rp 12 juta dari Dana Alokasi Khusus Tahun Anggaran 2021 ini diselenggarakan untuk tetap bisa melestarikan budaya khususnya jamu sebagai pengganti obat berbahan dasar kimia.

“Jadi di Jawa ada peninggalan dari nenek moyang yaitu jamu-jamuan, inilah yang kita lestarikan. Dengan harapan para pelaku tetap bisa melestarikan peninggalan dari nenek moyang berupa jamu ini baik dari pengrajinnya maupun kita penikmatnya,“ jelas Darmanto di sela kegiatan.

Sementara itu, salah satu juri, Ody Dasa Fitranto mengungkapkan terdapat empat kriteria dalam penilaian lomba meracik jamu. Kriteria pertama yakni Komposisi bahan dan kandungan dari jamu yang dibuat, alat dan bahan yang di gunakan, kreativitas penyajian dan estetika saat penyajian.

“Antusiasnya sangat kami apresiasi, semangat semua, bahkan ada yang berkreasi dengan model penyajian yang sangat menarik dan dari pakaian yang di gunakan juga sangat menarik,” kata Ody.

baca: Solia Zigna Sajikan Menu Tradisional Nusantara

Nantinya, setiap peserta mendapatkan uang pengganti bahan pembuatan jamu sebesar Rp 300 ribu serta mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 300 ribu.

Salah satu peserta lomba, Mira berharap lomba tersebut dapat terus berlanjut. Adanya lomba tersebut bisa menjadi solusi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

“Saya senang sekali karena selama ini untuk pengrajin jamu agak sedikit tersisihkan, dengan adanya lomba meracik jamu tradisional ini dapat mengenalkan dan memacu kami para pengrajin jamu untuk lebih semangat lagi,” ujar warga Kecamatan Boyolali ini.

Usai melewati penjurian, juara I diduduki oleh Tuti Widayati dari Kecamatan Ampel, Juara II didapat oleh Siti Rahayu dari Kecamatan Mojosongo dan Juara I diraih oleh Hani Siti Suryani dari Desa Kuwiran, Kecamatan Banyudono. []

 

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Peparnas Hari Pertama, Kontingen Jateng Raih 15 Medali Emas

SOLO - Atlet Jawa Tengah tancap gas begitu gelaran...

Presiden Minta Atlet Peparnas Junjung Sportivitas

SOLO-Presiden Joko Widodo secara resmi membuka Pekan Paralimpiade Nasional...

Presiden Jokowi Resmikan Pembukaan Peparnas XVII Tahun 2024

SOLO-Presiden Joko Widodo didampingi Ibu Iriana Joko Widodo menghadiri...

Satu Tahun Taufan Al Aqsha Ribuan Umat Islam Soloraya Turun ke Jalan

SOLO-Memperingati satu tahun Taufan Al Aqsha ribuan umat Islam...