Tim Peneliti UNS Luncurkan Komik Edukatif Pemertahanan Pangan Non-Beras

Date:

KARANGANYAR – Tim peneliti FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, meluncurkan komik edukatif tentang Pemertahanan Pangan Non-Beras, sebagai media pembelajaran tematik terpadu bagi guru sekolah dasar (SD) di Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar, Kamis (16/9/2021).

Tim peneliti dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang terdiri dari Dr Sumarwati, Dr Sukarno, Dr Atikah Anindyarini, dan 5 mahasiswa, melakukan diseminasi hasil penelitian, untuk pembelajaran tematik terpadu bagi guru SD yang berbasis budaya lokal di daerah Tawangmangu.

Peserta yang hadir 15 orang terdiri dari pengawas, penilik sekolah, dan perwakilan guru SD di Tawangmangu, serta dihadiri Kepala Koordinasi Wilayah Bidang Pendidikan Kecamatan Tawangmangu Heru Dwi Nugroho,S. Pd, M.Pd.

Melalui komik edukatif yang bermuatan tradisi, dan nilai-nilai budaya yang kental akan kearifan lokal, tim peneliti ingin menyampaikan pesan bahwa di Kecamatan Tawangmangu, yang berada di lereng Gunung Lawu, terdapat sistem pertanian, mulai menanam, pengairan, hingga hasil panen, telah tergambar dalam tradisi budaya setempat.

Penelitian yang dilakukan dengan menggunakan dana PNBP UNS tahun 2020-2021 ini masuk pada skema penelitian unggulan, dengan melibatkan seluruh stakeholder termasuk Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar.

Dalam workshop ini Dr. Sukarno, menyampaikan materi karakteristik pembelajaran tematik terpadu berbasis budaya lokal. Dr. Sumarwati, menyampaikan muatan materi 4 seri komik berbasis kearifan lokal tentang pemertahanan pangan non beras  di Tawangmangu. Sedangkan Dr. Atikah Anindyarini, memberi contoh skenario pembelajaran tematik terpadu dengan media komik edukatif yang dikembangkan tim peneliti.

Ada 4 cerita dalam komik yang berhasil dikembangkan, pertama, Narotama pembawa pembaharuan, kedua, Prabu Baka dan Putut Tetuka, ketiga, Petualangan Naro dan Tama ada cerita upacara dan bersih desa dan yang keempat Petualang Naro dan Tama dapat ilmu baru.

baca: Pemkot Surakarta Serahkan Bantuan Vitamin ke Rutan Solo

Keempat komik tersebut dibagikan secara gratis kepada peserta yang hadir dan kepada 33 sekolah SD di Tawangmangu.

Menurut salah satu dosen peneliti FKIP UNS , Dr Sumarwati, workshop ini diadakan agar para guru dapat memanfaatkan komik bermuatan kearifan lokal sebagai media pembelajaran di SD, sehingga kearifan lokal tentang sistem pangan di Tawangmangu tetap lestari.

“Penelitian ini, untuk melestarikan kearifan lokal tentang pemertahanan pangan non beras di Tawangmangu, yang saat ini mulai dilupakan generasi muda,” jelas Sumarwati.

Dipilihnya penelitian tentang pemertahanan pangan non beras, lanjut Sumarwati, karena secara historis jagung merupakan makanan pokok warga Tawangmangu. Sebab, tanaman padi tidak cocok dengan kondisi iklim dengan curah hujan tinggi dan geografisnya dengan kemiringan tanah yang tajam.

Untuk menyampaikan pesan tentang hal itu nenek moyang melakukannya lewat cerita rakyat asal usul tanaman jagung berjudul Narotama dan cerita rakyat asal usul sayur berjudul Prabu Baka dan Putut Tetuka. Selain itu ada upacara tradisi bersih desa Dhukutan dan Mondosiyo yang semua sesajinya harus berbahan jagung. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

2.300 Siswa SD Pecahkan Rekor Muri Makan Ayam dan Telur di CFD Solo

SOLO-Sebanyak 2.300 pelajar dari berbagai sekolah di Kota Solo...

Menhub Cek Kesiapan Jalur Simpang Joglo, Pastikan Beroperasi 1 November

SOLO-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan jalur kereta api...

Jateng Berkibar di Peparnas 2024, Dipastikan Juara Umum

SOLO-Provinsi Jawa Tengah dipastikan menjadi juara umum dalam ajang...

Peparnas XVII Dongkrak Tingkat Hunian Hotel di Solo Raya

SOLO-Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII di Solo berdampak pada...