SOLO – Dalam rangka memeriahkan ulang tahun Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (PAKASA) yang ke 90, Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta menggelar Kirab Prajurit, Minggu (5/12/21).
Kirab prajurit digelar dengan menampilkan berbagai kesenian tradisional baik dari kota Solo dan sejumlah wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Kirab diawali dengan peserta dengan membawa bendera merah putih, disusul peserta dengan membawa bendera pokoso. Marching Band dari TNI juga tak ketinggalan, kemudian diikuti prajurit keraton pembawa musik dan prajurit-prajurit lainnya.
Kabupaten Ponorogo yang ikut ambil bagian dalam kirab ini menampilkan atraksi reog Ponorogo, demikian juga dari kabupaten Sragen, Sukoharjo, Wonogiri, dan beberapa daerah lainnya.
Tarian Topeng ireng dari Boyolali juga tak ketinggalan, termasuk kesenian Jathilan, Kesenian pecut serta kethek ogleng dan masih banyak lagi.
Rombongan kirab diberangkatkan dari Pagelaran Keraton Surakarta, dengan jumlah peserta 500 orang. Jumlah tersebut sengaja dibatasi mengingat masih dalam suasana pandemi Covid 19. Peserta kirab dibagi beberapa kelompok dengan menjaga jarak antar kelompok.
Kirab yang berlangsung meriah, semakin meriah saat hujan turun mengiringi jalannya kirab. Meski sebagian peserta ada yang terpaksa berteduh karena properti yang dibawa, namun tidak sedikit yang tetap dengan antusias meneruskan jalannya kirab hingga selesai.
Menurut Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta Hadiningrat, GKR Koes Moertiyah Wandansari kirab budaya ini sebagai penutup rangkaian acara peringatan 90 tahun berdirinya Pakasa.
Acara dilaksanakan selama lima hari
“Kirab budaya diadakan di luar keraton untuk menunjukkan kepada masyarakat berbagai budaya yang ada di tempat tinggal para pakasa. Meski diguyur hujan lebat, namun hujan dinilai sebagai berkah dari Tuhan yang harus disyukuri, ” jelas Koes Moertiyah.
Selain kirab dan pentas seni, imbuh Gusti Moeng, perayaan ulang tahun Pakasa ke 90 tahun ini juga menampilkan pameran UMKM dari berbagai daerah di 19 Kebupaten, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Acara ini istilahnya syukuran bersama, atas kebersamaan yang sudah puluhan tahun bersama Paguyuban Kawula Keraton Surakarta (PAKASA). Sampai hari ini Pakasa berkembang dan membantu banyak pelastarian budaya di daerah masing-masing,” ujarnya.
baca: Peduli Erupsi Semeru, Warga Binaan Rutan I Surakarta Galang Dana
Organisasi Pakasa, yang pernah didirikan Sinuhun Paku Buwono (PB) X pada tanggal 29 November 1931, belum pernah diperingati hari kelahirannya, terutama sejak Keraton Mataram Surakarta bergabung dengan NKRI sejak 17/8/1945.
Saat ini, jumlah total pakasa Keraton Kasunanan Surakarta di Jawa Tengah berjumlah 200 ribu orang, sedangkan untuk Jawa Timur berjumlah 3.000 orang. Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan bisa nguri-uri budaya Jawa. []