Polisi Bekuk Sembilan Anggota Geng Spesialis Begal

Date:

KLATEN – Satreskrim Polres Klaten membekuk sembilan anggota Geng Broken Brain Klaten. Empat diantaranya masih di bawah umur, spesial begal dinihari dengan sasaran emak-emak.

Masing masing  tersangka yakni DAP (18) warga kecamatan Karanganom, RS (16) warga kecamatan Klaten Tengah,EH (17) warga kecamatan Karanganom,MR (16) warga kecamatan Karangnongko,WP (17) warga kecamatan Ngawen,KTP (16) warga kecamatan Karangnongko serta MIM (16) warga kecamatan Karangnongko.

Kesembilan pemuda tersebut terlibat kasus perusakan barang di tempat umum yakni merusak sepeda motor Honda PCX dengan menggunakan senjata tajam berupa pedang serta celurit saat terlibat tawuran dengan Perguruan Katak Beracun Klaten di Rumah Sakit Cakra Husada Klaten, Minggu (05/12) 02.00 dinihari.

Kasatreskrim Polres Klaten, AKP Guruh Bagus Edy Suryana mengungkapkan sebanyak empat dari sembilan orang itu ternyata pernah terlibat kasus begal atau pencurian dengan kekerasan di desa Manjungan Kecamatan Ngawen.

“Mereka adalah DAP,WP,RS serta EH telah beraksi sebanyak enam kali dengan sasaran pembegalan emak emak yang hendak berangkat ke pasar saat dini hari,”ujarnya di Mapolres Klaten, Jumat (10/12).

Guruh menambahkan kesembilan tersangka yang masih berstatus sebagai pelajar itu diancam hukuman sembilam tahun penjara.

Sementara itu salah satu tersangka DAP kepada para wartawan mengaku masuk ke Geng Broken Klaten lantaran ajakan dari teman temannya dan ia bertugas sebagai  seorang joki ketika melancarkan aksinya membegal.

baca: Peduli Erupsi Semeru, Warga Binaan Rutan I Surakarta Galang Dana

Dari hasil kejahatannya biasanya digunakan untuk membeli rokok.

“Biasanya saya belikan rokok ketika memperoleh hasil membegal, saat beraksi saya selalu bawa celurit termasuk ketika melakukan tawuran,”bebernya. []

Share post:

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Bupati Boyolali Agus Irawan Buka Kontes Sapi APPSI

BOYOLALI-Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) Jawa Tengah...

Kasus Gangster, Taj Yasin Gagas Pembinaan Remaja Lewat Pendidikan Karakter

SEMARANG-Masih adanya kasus gangster yang melibatkan anak-anak di bawah...

Nakba Tak Akan Dilupakan, Mereka Harus Dikembalikan

PONTIANAK-Mahasiswa dari berbagai kampus dan fakultas di Pontianak berkumpul...

Din Syamsuddin Minta 15 Mei Ditetapkan Sebagai Hari Tragedi Kemanusiaan Internasional

JAKARTA-Komite Pengarah ARI-BP, Prof. K.H. M. Din Syamsuddin, menegaskan...