Solo Raya

Guru Dalang Sabet Juara 1 Pembelajaran Kreatif Inovatif Olympicad VII Jateng 2021

SOLO – Kontingen Sekolah Penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta sukses dalam perlombaan Olympicad VII. Membawa pulang 6 prestasi, terdiri atas 2 emas, 2 perak, dan 2 perunggu.

Final Olympicad digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah di Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus), Kamis (23/12/2021). Kegiatan tersebut diikuti finalis lomba dari sekolah Muhammadiyah se-Jateng.

Olympicad VII Jawa Tengah digelar secara hybrid (daring untuk babak awal dan luring untuk babak final). Acara berlangsung 4 hari, Senin-Kamis, 20 s.d. 23 Desember 2021 dan diikuti 3.532 siswa. Terdapat sedikitnya 22 cabang lomba dan 44 kejuaraan yang dipertandingkan.

Kepala Sekolah Hj Sri Sayekti Melalui Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko mengatakan, SD Muh 1 menyumbangkan prestasi sehingga Kontingen Majlis Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surakarta dinobatkan sebagai juara umum.

“Alhamdulillah kami bersyukur ikhtiar dan doa, salah satu guru yang juga dalang berkemajuan sabet juara 1 pembelajaran kreatif dan in ovatif olympicad VII se Jawa Tengah tahun 2021 di masa pagebluk Covid-19,” beber Jatmiko, Senin (27/12/2021).

Salah satu peserta lomba yang meraih gelar juara 1 dalam cabang lomba Pembelajaran Kreatif dan Inovatif Guru Ki Agung Sudarwanto SSn MSn mengatakan Lomba Pembelajaran Kreatif dan Inovatif merupakan sarana menuangkan ide dan gagasan dalam rangka meningkatkan kreatifitas dan inovasinya untuk pencapaian mutu  pembelajaran mengawal peserta didik menuju Indonesia berkemajuan.

“Sebagai landasan pemikiran dalam presentasi saya, Pembelajaran Paradigma Baru, Profil Pelajar Pancasila, Blended Learning dan kombinasi antara Mapel PPKn dengan Seni Budaya. Keempat unsur di kuasai dalam upaya pertanggung jawaban karya yang saya sampaikan,” ujar Agung.

baca: Puncak Peringatan Hari Ibu, PKS Gelar Silaturahmi Tokoh Perempuan

Penguatan Karakter dalam meningkatkan potensi siswa yang beragam sehingga dipahamkan untuk saling menghargai, menghormati terjalin kerukunan di antara siswa.

“Guru harus mampu memantapkan bahwa keahlian yang didapat merupakan karunia pemberian Allah SWT yang patut dijaga dan dikembangkan. Dengan prinsip Tekun, teken, tekan. Membuka diri untuk terus belajar dan mengawal pendidikan secara totalitas dalam mengemban amanah yang Allah berikan kepada kita,” pungkas Agung. []

%d bloggers like this: