Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Ketelan Kampanye Cegah Perundungan

Date:

SOLO – Sekolah Dasar (SD) Muhammadiyah 1 Ketelan menjadi salah satu sekolah penggerak di Kota Surakarta saat gencar kampanye cegah perundungan di tengah pandemic Covid-19 dan Omicron, Jumat (21/1/2022).

Kepala Sekolah Sri Sayekti menjelaskan, sebagai sekolah penggerak dan Pendidikan penguat karakter maka harus menjadi garda terdepan melakukan promotif. Semua warga sekolah harus dipahamkan tentang bullying dan seluk beluknya.

“Alhamdulillah, sekolah saat ini belum ada kejadian perundungan. Kalau di luar sana terjadi bisa jadi kejadian itu semua terjadi dikarenakan hanya karena kurang paham saja dengan bullying,” ujar Sayekti.

Kenapa setelah promotif kemudian pencegahan? Harapannya, setelah mengetahui seluk beluk bullying, penyuluhan ini segera bisa langsung dipraktikkan secara terbuka dan sistematis.

“Pencegahan yang dimaksud disini lebih ditekankan kepada kemampuan deteksi dini tindakan bullying, sehingga dengan memahami ini semua diharapkan sekolah mampu mencegah tindakan bullying sedini mungkin,” imbuhnya.

Kanit Bilponmas Polresta Solo, IPTU Heny Sofianti menuturkan ada beberapa faktor penyebab terjadi bullying pada anak-anak, antara lain faktor keluarga.

Orang tua yang terbiasa berbicara keras dan memarahi membuat anak berpotensi menjadi korban bullying. Hal itu karena anak menjadi pribadi yang pendiam, tertekan, dan takut.

“Terkadang anak tidak tahu bahwa perbuatan yang mereka lakukan itu termasuk bullying, misal usil mengambil alat tulis, hingga membuat temannya menangis. Oleh karena itu kami memberikan pemahaman kepada mereka tentang bullying biar mereka tahu. Harapannya supaya mereka tidak menjadi korban dan pelaku bullying,” paparnya.

Pemateri memang sengaja meminta anak yang pernah menjadi korban bullying untuk maju ke depan. Tujuannya agar anak-anak tidak menjadi pelaku sekaligus mencegah temannya agar tidak mem-bully.

baca: Tambah Kecintaan Siswa terhadap Alquran Melalui Tahfiz Camp

Salah seorang siswa kelas IV, Alvaro Rafasya merasa senang bisa melihat dan mendapatkan materi dari polisi secara langsung.

Menurutnya dia menjadi lebih paham tentang bullying. Dirinya mengaku pernah menjadi korban bullying oleh teman di sekitar rumahnya.

“Dulu saya pernah di-bully oleh teman-teman rumah. Mereka merundung saya. Saya sempat ingin membalas tapi enggak jadi karena saya tahu itu perbuatan tidak baik,” ucapnya. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Gandeng Psikolog, MIM PK Bendungan Beri Layanan Konsultasi Gratis

SUKOHARJO–Dr. Ery Prasetya, S.H. M.Psi psikolog anak nasional menjalin...

BSMI Jalin Kerjasama dengan RS Onkologi Solo Rawat Pasien Kanker Asal Palestina

SOLO-Setahun setelah genosida Israel ke Gaza, lebih dari 42...

Ketua Yasarini Lanud Adi Soemarmo Buka Seleksi AMSO 2024

SOLO-Ketua Yasarini Pengurus Cabang Lanud Adi Soemarmo Hasvisiyani Bambang...

Peparnas Hari Pertama, Kontingen Jateng Raih 15 Medali Emas

SOLO - Atlet Jawa Tengah tancap gas begitu gelaran...