SOLO – Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, menyebut digitalisasi UMKM pada masa pandemi sudah menjadi keniscayaan dalam mempercepat proses Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pasalnya, di era pandemi, hampir semua sendi kehidupan termasuk ekonomi bisnis digerakkan oleh teknologi digital.
“Di tengah pandemi seperti sekarang, kita mau tidak mau harus go digital. Ini bukan pilihan, ini kewajiban. Pandemi membatasi ruang gerak masyarakat, ada PPKM. Tapi, bisnis tetap berjalan melalui teknologi, belanja daring, periksa atau konsultasi daring, kuliah daring, termasuk pelayanan publik juga melalui daring atau online,” kata Gibran saat hadir dalam acara hari kedua Digital Nusantara Expo and Summit (DNES) 2022 di Solo, Rabu (30/3/2022).
Lebih lanjut, Gibran mengatakan mengapresiasi gelaran DNES 2022 yang diselenggarakan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia, Yayasan Internet Indonesia dan Pemerintah Kota Surakarta Jawa Tengah. Forum DNES yang juga menjadi bagian dari side event B20 ini, kata Gibran, diikuti 500 daerah di Indonesia dan dimeriahkan 41 booth expo dari perusahaan berbasis digital ini mampu mengakselerasi transformasi dan implementasi teknologi digital dalam bidang perdagangan.
Gibran menegaskan, Pemkot Solo juga telah berkomitmen untuk membesarkan dan melindungi sektor UMKM termasuk memberikan mereka akses digital agar naik kelas. Bahkan, pasar-pasar tradisional pun harus bisa mengikuti perkembangan zaman, salah satunya engan menerapkan sistem cashless melalui QRIS
“Kemarin Solo baru saja dapat rekor MURI dengan kategori Transaksi Digital Terbanyak di Pasar Tradisional. Jadi pasar-pasar tradisonal di Solo sekarang sudah bisa cashless. Ini lebih memudahkan pedagang dan pembeli. Memang digitalisasi ini pasti menambah omzet pedagang. Juga memberikan berbagai kemudahan. Dalam bertransaksi, mendapatkan supplier, sampai transaction record. Saya rasa digitalisasi ini serba memudahkan,” jelasnya.
Gibran juga mencontohkan, tahun lalu Pemkot Solo menggelar acara Solo Great Sale yang memaksa semua tenant dan vendor dari UMKM yang ikut acara ini untuk go digital. Tak disangka, di tengah pandemi, acara ini tetap bisa memutarkan roda ekonomi UMKM dan putaran uang dalam event tersebut sangat luar biasa, kurang lebih sekitar Rp2 triliun.
“Itu sangat kita syukuri. Pasalnya tahun lalu pertumbuhan ekonomi di Solo itu minus 1,74 persen sekarang naik 4 persen lebih. Ini dibantu oleh program digitalisasi salah satunya. Jadi sangat membantu dalam pertumbuhan ekonomi, terutama UMKM dan masyarakat kecil,” jelas Gibran.
Senada dengan Gibran, Aldi Haryopratomo, Wakil Ketua Umum Bidang Wirausaha KADIN Indonesia mengatakan memiliki program nasional yang juga ikut memberdayakan dan membesarkan UMKM, yakni melalui platform wikiwirausaha.id, yang dua bulan lalu baru diluncurkan di Jawa Tengah.
“Platform ini tujuannya mencoba memecahkan masalah UMKM, koperasi petani dan nelayan, Startup atau perusahaan rintisan serta pemerintah daerah. Masing-masing ini punya masalah terkait rantai pasok, interaksi. Jadi kami menjadi jembatan yang menghubungkan UMKM, koperasi dengan program dari Startup atau program dari pemerintah daerah terkait pemberdayaan UMKM/koperasi,” jelas Aldi saat berbicara dalam forum dialog DNES 2022 bertemakan jembatan digitalisasi pertanian-perikanan dan kolaborasi startup-UMKM.
baca: Sambut Ramadhan, The Sunan Hotel Tampilkan Minatur Masjid dari “Kembang Goyang”
Aldi menambahkan, platform wikiwirausaha.id ini mengambil semangat wikipedia yang mengedepankan kolaborasi dalam kontennya. Jadi, KADIN Indonesia mengkurasi program-program unggulan milik startup dan pemda yang bisa membesarkan UMKM sehingga masalah rantai pasok bisa cepat terselesaikan.
“Saat ini masih di Jateng, karena baru peluncuran di sini. Nantinya, semua daerah di seluruh provinsi bisa punya laman sendiri, semua startup juga punya laman sendiri. Ini jadi ruang dialog, UMKM, koperasi, pengusaha, startup, pemda untuk membina dan berkolaborasi dengan UMKM. Tidak perlu lagi startup mencari sendiri produk UMKM yang dibutuhkan,” jelas Aldi. []