Menko PMK Berharap Muhammadiyah Perkuat Gerakan Dakwah di Luar Jawa

Date:

SUKOHARJO–Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI, Muhadjir Effendy berharap Muhammadiyah berkembang semakin pesat, terlebih di daerah-daerah yang jauh di luar Pulau Jawa.

Demikian harapan Muhadjir disampaikan ketika sambutan di acara Tabligh Akbar Milad ke-5 Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen, Sukoharjo, Rabu (10/8). Dalam pengalamannya mengunjungi daerah 3T, Muhadjir kagum dengan peran pencerahan yang dilakukan Muhammadiyah di sana.

Bahkan tidak hanya di Indonesia, ketika dirinya bertandang ke Timor Leste juga menemukan komunitas keluarga besar Muhammadiyah di sana. Ketua PP Muhammadiyah ini mencontohkan, pencerahan Muhammadiyah seperti di Papua, di mana ada sekolah Muhammadiyah yang diperuntukkan bagi siapa saja yang ingin belajar di sana.

“Misalnya di Timika salah satu kabupaten di Papua itu disana berdiri SMP Muhammadiyah yang jumlah siswanya diatas 500 padahal muhammadiyahnya hanya 3 keluarga saja bisa membuat sekolah muhammadiah, dan siswanya itu sebagian besar non muslim, 90 % non muslim tapi hafal Mars Muhammadiyah ini kan bagus,”ucapnya.

Untuk itu Muhadjir mendorong Pemerintah setempat untuk mendelegasikan atau mengirim putra-putri terbaik, lebih-lebih yang berlatar belakang Muhammadiyah ke daera-daerah yang membutuhkan. Dirinya yakin mereka akan mampu merubah, memajukan dan memakmurkan daerah tersebut.

baca: Haedar Nashir Sampaikan Rahasia Muhammadiyah Dapat Eksis Hingga Saat Ini

“Karena di dalam Al Qur’an juga dianjurkan begitu. Supaya kita mendalami agama kemudian datang ke suatu tempat mengajak orang untuk beramar ma’ruf nahi mungkar membangun wilayah itu,” tandas Muhadjir.

Sementara itu, Mudir Ponpes Modern Muhammadiyah Sangen, Saifudin dalam sambutannya menuturkan bahwa, kehadiran pondok Muhammadiyah di kampung ujung Sukoharjo ini merupakan usaha Muhammadiyah mencerdaskan anak bangsa selain menjaga agama.

“Semuanya bersama-sama membangun pesantren, membangun dakwah semuanya itu untuk negeri baldatun toyyibatun dan Islam yang Berkemajuan. Dulu awalnya santri di sini hanya 7 santri, saat ini sudah 330 dalam waktu 5 tahun,”tuturnya. []

 

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

Yayasan Alif Smart Gelar Dongeng dan Galangan Dana untuk Palestina

SOLO-Konflik antara Palestina dan Israel terus berlangsung hingga menyebabkan...

Ketua F-FPKS Abdul Ghoni, Imbau Pj. Walikota Tegal Jaga Netralitas ASN di Pilkada

TEGAL-Kota Tegal menjadi kota paling dinamis dalam tata kelola...

Aggota Komisi XII DPR RI Berharap Kabinet Merah Putih Bawa Perubahan Nyata

JAKARTA-Muh Haris, Anggota DPR RI Fraksi PKS, menyampaikan dukungan...

LPPMP UNS Gelar Kegiatan Bertajuk, “Evaluasi Hasil Akreditasi Internasional”

SOLO-Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS selenggarakan...