Ketua MUI: Memperjuangkan Keadilan dan Kebaikan Itulah Ungkapan Rasa Syukur

Date:

JAKARTA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis mengingatkan masyarakat bahwa perayaan HUT ke-77 Republik Indonesia harus diisi dengan rasa syukur.

Kiai Cholil mengungkapkan, salah satu rasa syukur yang bisa diungkapkan yaitu dengan memperjuangkan keadilan dan kebaikan.

“Berkat pendahulu kita, para pendiri bangsa ini, maka kita harus mensyukurinya dengan cara mengisi bagaimana mengisi kemerdekaan ini dengan sebaik-baiknya,” kata kiai Cholil, Selasa (16/8/2022).

Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini mengingatkan, kemerdekaan bisa dimulai dari diri sendiri dengan tidak bergantung dengan orang lain.

“Merdeka dari menyembah siapapun dan tunduk kepada siapapun kecuali kepada Allah SWT,” sambungnya.

Menurutnya, hal ini merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.

Sekaligus rasa terimakasih kepada para pahlawan dan pejuang kemerdekaan bangsa ini.

Sementara itu, pada kesempatan yang berbeda, Kiai Cholil mengingatkan, tiga landasan yang bisa memperkuat kesatuan dan kekuatan di antara umat.

Rais Syuriah PBNU ini mengungkapkan, ketiga landsan itu taaruf (mengenal), tafahum (memahami) dan taawun (saling menolong) di antara umat.

Menurutnya, hal ini sangat penting untuk terus diasah. Mengingat, Indonesia sekarang ini sedang memasuki masa persiapan di tahun politik 2024.

“Maka ini penting untuk membangun kesatuan, karena tidak mungkin kita kuat tanpa persatuan,” tegasnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah ini mengatakan, pada saat Piagam Madinah, hal yang pertama ditekankan oleh Rasul adalah persatuan di seluruh rakyat Madinah.

Oleh karena itu, Kiai Cholil mengingatkan kembali untuk menyatukan bangsa ini melalui merajut kesatuan dan kekuatan.

Dalam membangun ketiga landasan itu, ungkap Kiai Cholil, perlu adanya konsepsi baru melihat fenomena dunia yang baru.

“Bagaimana kita ini membangun hubungan yang baik antar sesama warga negara. Ini penting untuk kita lakukan,” sambungnya.

Termasuk, kata Kiai Cholil, membangun hubungan antara intelektual dengan pemerintah.

baca: Akademi Dakwah Indonesia Gelar Mukernas ke-III di Bandung

Kioi Cholil menyayangkan anggapan sejumlah pihak bahwa ulama yang sudah menjadi bagian dari pemerintah sudah tidak ulama.

Selain itu, lanjutnya, bagi ulama yang menghantam pemerintah seakan-akan keulamaannya semakin kritsal. Menurut dia, perlu adanya upaya menyatukan antara ulama dan umaro.

“Sehingga, membangun Indonesia yang sejahtera di masa yang akan datang,” kata dia. []

More like this
Related

SMPIT Nur Hidayah Gelar Akhirussanah, Angkatan XIX Raih 134 Prestasi

SOLO-SMP IT Nur Hidayah menyelenggarakan Akhirussanah Angkatan XIX Tahun...

Berharap Banjir Rob Teratasi, Taj Yasin Bersama Ratusan Orang Gelar Istigasah

DEMAK-Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin bersama ratusan orang,...

ACA Indonesia Ajak Masyarakat Nonton Bareng Film Hayya 3 Gaza

SUKOHARJO-ACA Indonesia, lembaga kemanusiaan yang berkomitmen dan konsisten dalam...

535 Santri dan Mahasantri PPTQ Ibnu Abbas Klaten Ikuti Wisuda

KLATEN-Pondok Pesantren Tahfizh Qur’an (PPTQ) Ibnu Abbas Klaten kembali...
Exit mobile version