SUKOHARJO– Kemerdekaan adalah jembatan emas atau merupakan pintu gerbang untuk menuju masyarakat adil dan makmur.
“Jadi, dengan kemerdekaan itu bukan berarti perjuangan bangsa sudah selesai. Tetapi, justru muncul tantangan baru untuk mempertahankan dan mengisinya dengan berbagai kegiatan pembangunan,” ujar Quatly Alkatiri, selaku Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Jumat (12/8).
Hakikat proklamasi kemerdekaan dijadikan sebagai penanda bahwa bangsa Indonesia berhak menjalankan kehidupan sendiri atau tanpa campur tangan bangsa lain, dan bebas menentukan nasibnya sendiri demi masa depan NKRI
Bung Karno pernah mengatakan: “Kita bangsa besar, kita bukan bangsa tempe. Kita tidak akan mengemis, kita tidak akan minta-minta, apalagi jika bantuan-bantuan itu diembel-embeli dengan syarat ini syarat itu! Lebih baik makan gaplek tetapi merdeka, daripada makan bistik tapi budak.”
Agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri bangsa Indonesia harus melakukan beberapa gerakan,
- Mendukung gerakan nasional bangga buatan Indonesia = keberpihakan kita bagi produk-produk buatan anak bangsa
- Kita jangan mau cuma jadi penonton, bangga jadi penggembira. Kita juga bisa jadi pemain. Tak cuma sekadar pemain biasa, tapi kita bisa jadi pemain terbesar di Asia Tenggara dalam bidang digital ekonomi
- Seluruh tenaga kerja yang dihasilkan institusi pendidikan Tanah Air mampu mengisi lowongan pekerjaan dari berbagai bidang di dalam negeri
- Dalam bidang pariwisata, tidak berwisata ke luar negeri, tetapi lebih mencintai ke tempat-tempat wisata negeri sendiri.
- Dalam bidang budaya, senantiasa bangga dengan budaya dalam negeri (daerah dan nasional) daripada budaya luar negeri yang bertentangan dengan kepribadian bangsa Indonesia.
- Dalam hal kuliner, lebih menyukai makanan-makanan asli dalam negeri daripada makanan mancanegara.
Baca: Melanjutkan Perjuangan di Era Digital
Lanjut Quatly, sebagai warga negara yang ingin negaranya maju dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri, mulai sekarang sebaiknya kita segera merubah mindset tentang produk luar negeri yang katanya lebih bagus, keren, berkualitas, bergengsi.
“Kita harus menjadi bangsa yang loyal dan bangga terhadap produk negara kita sendiri. Semakin banyak produk lokal yang kita beli, meskipun lebih mahal dan sedikit kurang berkualitas, maka produsen produk tersebut akan mengalami kenaikan keuntungan sehingga dapat mengembangkan produknya menjadi lebih berkualitas,”tambahnya.
Sebenarnya, yang lebih besar lagi adalah uang yang kita belanjakan tidak keluar ke negara lain. Hal ini tentunya akan semakin memperkokoh pondasi perekonomian bangsa kita tercinta. []