SUKOHARJO-Sosialisasi Non Perda dengan menangkat tema, Semangat Kemerdekaan: Rela Berkorban Demi Kepentingan Bangsa digelar di Hotel Ommaya, Baki, Selasa (30/8).
Tito Setyo Nugroho, politisi muda yang menjadi pembicara pertama mengatakan, bagaiamana kita sebagai warga negara mampu memberi spirit untuk pembangunan bangsa dan negara.
“Ada yang profesinya sebagai pedagang, guru, kontraktor semuanya dalam rangka untuk membangun bangsa dan negara. Semangat ini yang perlu terus dijaga,” ujarnya.
Quatly Alkatiri, Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah yang menjadi pembicara kedua mengatakan, jaman dulu para pahlawan rela berkorban untuk kepentingan bangsa.
“Kalau kita lihat para pahlawan mereka rela berkorban demi bangsa ini. Untuk itulah saat ini kita perlu mengisi kemerdekaan ini denga perbuatan yang positif,”katanya.
Dalam pemaparannya Quatly juga bercerita memperjuangkan beberapa persoalan masyarakat seperti ijazah seorang keluarga tidak mampu yang disita sekolah. Ia pun langsung menelpon Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah selang beberapa jam akhirnya ijazah tersebut bisa keluar.
Ada juga kasus amputasi kaki, Quatly juga dengan sigap berkoordinasi dengan dinas terkait dan akhirnya penyandang disabilitas tersebut mendapatkan hak-haknya.
baca: Diskusi Pancasila dan Parenting Menarik Peserta
Dalam kesempatan tersebut Quatly juga menyampaikan kepada peserta diskusi jika menemukan persoalan di lapangan jangan segan untuk segera menghubunginya.
“Kami berusaha untuk membantu persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, kami akan terus berkoordinasi dengan eksekutif atau pihak yang berkompeten,”pungkasnya. []
