SOLO-Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Soloraya mengadakan unjuk rasa menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Ratusan mahasiswa sengaja menggelar aksi di depan Balai Kota Solo, Rabu (31/8/2022) sore.
Selain melakukan orasi peserta aksi juga membentangkan sejumlah poster hingga spanduk bertuliskan ‘#GRUDUKANAKPresiden, BBM Naik Rakyat Tercekik, Inflasi semakin nyata dan lainya.
Mereka sengaja menggelar unjuk rasa di Balai Kota Solo agar aspirasi mereka di dengar Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo.
Ada tiga tuntutan yang mereka tuliskan. Pertama, menolak kenaikan harga BBM. Kedua, mencabut kebijakan tarif dasar listrik. Ketiga, mendesak pemerintah untuk memberantas mafia migas.
Ketua Umum HMI Cabang Solo, Wira Drana, mengatakan kenaikan harga BBM bakal menambah angka kemiskinan di Indonesia.
“Kenaikan BBM ini akan menambah angka kemiskinan di Indonesia. Itu pasti karena di waktu pandemi itu kebanyakan masyarakat tidak takut pandemi, tetapi takut kelaparan, bagi orang-orang yang tidak mampu seperti itu. Daripada saya tidak makan, daripada saya tidak kerja, lebih baik kena COVID, kalau mati itu urusan Tuhan,” ujarnya.
baca: Protes Hasil Seleksi Perangkat Desa, Ratusan Warga di Kecamatan Wedi Menggelar Aksi
Sementara itu, Ketua Umum HMI cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, menjelaskan pihaknya sengaja berunjuk rasa di Balai Kota Solo sebagai simbol tempat yang pernah dipimpin Jokowi dan kini berlanjut kepada Gibran.
“Kenapa di sini karena kami ingin mengantar aspirasi langsung ke anak Jokowi. Solo mendapat privilege bahwa anak Jokowi sebagai Presiden Republik Indonesia sudah menjadi wali kota,”ujarnya. []