Seorang Guru di Klaten Lakukan Kekerasan Fisik kepada Enam Belas Siswa

Date:

KLATEN-Dugaan kekerasan fisik terhadap siswa terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Klaten. Sebanyak 16 siswa kelas 9 mendapat kekerasan fisik disertai kata-kata ancaman dari seorang guru IPS bernama Muis.

Tak terima anaknya diperlakukan kasar, para orang tua siswa mendatangi sekolah,Kamis (01/09). Mereka mendesak guru tersebut di sanksi tegas.

Kami mencoba mendatangi salah satu dari orang tua siswa di rumahnya desa Manjung kecamatan Ngawen Klaten,Ichwan Sutanto (45) orang tua dari siswa berinisial F (15). Ia mengaku tidak terima anaknya diperlakukan kasar.

Saat ini dirinya sedang berkordinasi dengan semua orang tua siswa korban kekerasan guru Muis, dan berencana akan melaporkan kasus tersebut ke polisi.

“Kami sedang berkordinasi dan kasus ini harus diselesaikan secara hukum biar guru tersebut jera,”ujarnya.

Peristiwa dugaan kekerasan itu terjadi di sekolah pada hari Selasa (30/08).

Ichwan menambahkan guru tersebut melakukannya dengan dalih sebagai bentuk hukuman lantaran melakukan corat coret tembok sekolah pada pertengahan Agustus 2022.

“Menurut aduan anak saya, berawal karena ke enam belas siswa tersebut tidak mengikuti upacara bendera saat peringatan 17 Agustus, dan melakukan aksi corat -coret di dinding sekolahan. Kemudian ditegur Pak Muis dan disanksi tidak boleh masuk sekolah selama dua hari. Dua hari yang lalu mereka diminta guru tersebut datang ke sekolah untuk mengecat dinding yang telah di corat -coret,selesai mengecat semua siswa diminta berkumpul kemudian guru tersebut menendang kepala dan melumuri wajah setiap siswa menggunakan minyak goreng jelantah.Tak berhenti disitu Pak Muis melontarkan ancaman “Silahkan dilaporkan”.Sebagai orang tua saya tak terima,guru tersebut harus disanksi tegas,”ucapnya.

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala SMP Muhammadiyah I Klaten, Harjono, ia membenarkan bahwa guru tersebut melakukan dugaan tindak kekerasan kepada belasan siswanya.

“Saya baru dua hari yang lalu mengetahui peristiwa tersebut,itupun atas laporan dari beberapa siswa yang mencoba menemui saya disekolah,”ungkapnya

Harjono mengaku telah memanggil guru tersebut.

Kepada dirinya Muis mengakui melakukannya dengan sadar,dan dikatakan sebagai bentuk sanksi kepada siswa, namun ia berjanji tidak akan mengulanginya.

baca: SMAIT Ibnu Abbas Klaten Masuk 100 SMA Terbaik Nasional

“Siang tadi para orang tua siswa juga menemui saya disekolah.Kasus ini saya anggap sudah selesai,”tuturnya.

Saat ini pihaknya akan berkordinasi dengan Majelis Dikdasmen Pimpinan Muhammadiyah untuk memberikan bentuk sanksi kepada guru tersebut.

“Masih dikaji dulu  sanksi yang tepat untuk guru tersebut, kita serahkan saja kepada Dikdasmen Pimpinan Daerah Muhammadiyah Klaten,”jelasnya. []

Share post:

Subscribe

spot_imgspot_img

Popular

More like this
Related

MUI Sukoharjo Selenggarakan Musda ke-X

SUKOHARJO-Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sukoharjo menyelenggarakan Musyawarah Daerah...

Kentrung Jepara Meriahkan Konser Intim Maestro

JEPARA-Untuk melestarikan kesenian kentrung tetap hidup, Pemerintah Kabupaten Jepara...

Dukung MUI, DSKS Desak Pemkot Tegas Larang Peredaran Miras di Solo

SOLO-Menanggapi aduan dan keresahan masyarakat terkait dengan maraknya peredaran...

Merbabu Asri: Pipanisasi dari Muhammadiyah untuk Negeri

BOYOLALI-"Merbabu Asri" nama 'operasi' gabungan yang dilakukan oleh Muhammadiyah...