Home Solo Raya Dekan FIB UNS Tandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Pura Mangkunegaran

Dekan FIB UNS Tandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Pura Mangkunegaran

0

SOLO-Perluas jejaring, Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pura Mangkunegaran.

PKS ini ditandatangani oleh Dekan FIB UNS, Prof. Warto dan Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkoenagoro X pada Jumat (8/10/2022) di Ruang Sidang 2 Gedung I. Suharno FIB UNS.

Kerja sama yang dilakukan antara dua institusi ini berkaitan dengan  penelusuran arsip, penerjemahan arsip, penyelenggaraan seminar, dan penelitian.

Dalam sambutannya, Dekan FIB UNS, Prof. Warto menyampaikan apresiasi terhadap kerja sama yang terjalin ini. Prof. Warto mengatakan bahwa PKS ini menjadi langkah awal perjalanan bersama Pura Mangkunegaran dalam upaya menyelamatkan arsip dan mencerdaskan bangsa.

“PKS merupakan pembuka langkah panjang FIB dengan Pura Mangkunegaran. Kami (fakultas) yang akan diwakili oleh Program Studi (Prodi) Ilmu Sejarah akan membantu menelusuri dan menerjemahkan arsip serta dokumen lainnya. Selain hal tersebut, kami juga akan mencoba menggelar beberapa seminar yang niscaya bisa menambah pengetahuan,” tuturnya.

Prof. Warto berharap melalui PKS ini, hubungan antara FIB UNS dengan Pura Mangkunegaran semakin akrab dan kuat. Terlebih, peran Pura Mangkunegaran terhadap pendirian UNS juga cukup besar. Prof. Warto menambahkan bahwa KGPAA Mangkoenagoro VIII pernah menjadi penasihat saat Universitas Gabungan Surakarta (UGS) berubah menjadi Universitas Sebelas Maret (UNS).

baca: Polres Sukoharjo Tangkap Pelaku Tipu-tipu Jual Beli Tanah

KGPAA Mangkoenagoro X turut menyambut Bahagia penandatanganan perjanjian kerja sama ini. Ia berharap agar dalam perjalanan ke depan akan terus ada kolaborasi dan sinergi dalam melestarikan dan mengembangkan budaya Jawa oleh Pura Mangkunegaran dan FIB UNS.

“Mari bersama-sama mendukung dan bersinergi agar kebudayaan Jawa tetap lestari dan berkembang. Tentu, hal ini dapat dilakukan melalui penelitian, penggalian sejarah dan budaya, dan sebagainya. Sejarah bukan hanya untuk dikenang, tapi sebagai pondasi masa kini dan masa yang akan datang,” tuturnya. []

Exit mobile version