SOLO-Upaya pengenalan sejarah terus dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta melalui penyelenggaraan Ajang Pustaka Sastra yang digelar di Pendopo Sasono Krido Mangkubumen.Rabu (12/10/2022).
Ajang Pustaka Sastra dirangkai dengan berbagai kegiatan yang meliputi keliling tempat bersejarah di Kampung Laweyan hingga bedah buku berjudul Sri Radya Laksana bersama narasumber KGPH Dipokusumo dan Titis Srimuda Pitana, dengan dimoderatori Totok Yasmiran.
Dalam acara bedah buku tersebut, KGPH Dipokusumo menjabarkan tentang proses penentuan perpindahan Keraton Kartasura ke Surakarta yang diawali dengan survey lokasi.
Dijelaskannya, Surakarta yang juga dikenal dengan sebutan Kota Solo, dipilih berdasarkan berbagai pertimbangan, baik dari segi geografis maupun politis.
Secara geografis, Surakarta atau Solo dipilih karena merupakan daerah yang subur serta mempunyai jalur perdagangan yang strategis dan ramai. Sedangkan dari segi politis, Solo dipilih karena dekat dengan bekas Keraton Kartasura.
Sementara, Titis Srimuda Pitana menerangkan dari sudut pandang atau segi spiritual tentang serat Sri Radya Laksana dari tahap pemilihan lokasi, pembangunan keraton baru hingga proses perpindahan dari Keraton Kartasura ke Surakarta.
Sebanyak 50 mahasiswa dari Universitas Sebelas Maret (UNS), Universitas Slamet Riyadi (Unisri) dan Akademi Seni Mangkunegaran (ASGA) Surakarta, yang hadir, sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut.
Sejalan dengan materi bedah buku berjudul Sri Radya Laksana, ditampilkan pula pertunjukan teatrikal dengan iringan musik tradisional karawitan oleh Sanggar Kemasan Surakarta di Pendopo Sasono Krido Mangkubumen.
baca: Guru SD Muh 1 Ketelan Ikuti Workshop Nasional Public Speaking
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Sejarah dan Pelestarian Cagar Budaya, Sukono, menambahkan, bahwa penyelenggaraan Ajang Pustaka Sastra merupakan salah satu upaya pelestarian terhadap kebudayaan yang ada di Kota Bengawan.
“Harapan kami dengan adanya Ajang Pustaka Sastra, menjadi upaya untuk melestarikan budaya dan cagar budaya di Kota Solo,” pungkasnya. []