SOLO–Geliat persiapan puncak mewujudkan pembelajaran projek kurikulum merdeka. Berbagai karya seni dan pentas seni dari peserta didik Sekolah penggerak SD Muhammadiyah 1 Ketelan Surakarta akan ditampilkan.
Sebagai salah satu upaya menyongsong kesuksesan pameran, sekolah ini lakukan audiensi dengan Kuncoro Marhendro Suryo selaku Kepala Sub Bagian (Kasubag) Umum pada Monumen Pers RI, Senin (21/11/2022).
Kuncoro Marhendro Suryo menyambut baik kehadiran Wakil Kepala Sekolah bidang Humas Jatmiko.
“Terkait permohonan pinjam tempat Pameran Gelar Karya Profil Pelajar Pancasila pada prinsipnya dipersilakan. Jelang satu Minggu kami harap tim hadir ke Monumen Pers untuk pemetaan dan pengkondisian tempat sebelum Senin – Selasa, 12 – 13 Desember 2022,” ujar Kuncoro Marhendro Suryo, sambil tersenyum.
Dia berharap melalui acara tersebut bisa menambah jumlah pengunjung Monumen Pers Nasional. Selain itu diharapkan event-event semacam itu bisa lebih mengenalkan Monumen Pers Nasional ke masyarakat luas.
“Gelar Karya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema gaya hidup berkelanjutan dan rekayasa teknologi, mudah-mudahan mampu mendorong siswa menjadi profil pelajar pancasila,” harapnya.
Dijadwalkan panitia, para siswa yang berkunjung tidak hanya sekadar mengunjungi pameran projek profil pelajar Pancasila, tetapi mereka juga belajar tentang berbagai koleksi yang terbilang lengkap.
Ada dokumen-dokumen kuno terkait sejarah pers Indonesia, hal-hal yang menyangkut teknologi komunikasi, teknologi reportase seperti penerbangan, mesin ketik, pemancar, telepon, serta kumpulan koran, majalah, serta transkrip kuno mulai 1821 hingga 2020.
Jatmiko mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di sekolahnya. Mengutip pernyataan ketua umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nashir.
Pastikan Indonesia Emas pada 2045 berjalan dalam peta jalan yang benar. Mewujudkan cita-cita luhur Indonesia. Menjunjung tinggi nilai-nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa
“Siswa kita ajak pameran, agar mereka paham akan sejarah wilayahnya. Dalam kurikulum Merdeka, kita harapannya bisa memanfaatkan lingkungan sekitar untuk bahan belajar. Anak-anak sejak dini harus tahu sejarah pers nasional dan perjalanan pers modern. Untuk agenda sekolah besok pagi ada pentas seni bersama indihome tv, aktivitas tanpa batas,” kata Jatmiko. []